News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Joe Biden: Semoga Genjata Senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza Terjadi 4 Maret 2024

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang kebijakan ekonominya di Wisconsin Black Chamber of Commerce di Milwaukee, Wisconsin, pada 20 Desember 2023. --- Joe Biden berharap gencatan senjata Israel-Hamas terjadi Senin depan pada 4 Maret 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden berharap gencatan senjata antara Israel dan gerakan Palestina, Hamas, akan dimulai di Gaza pada awal minggu depan.

“Penasihat keamanan nasional memberi tahu saya bahwa kita sudah dekat, kita sudah dekat, dan kita belum selesai. Saya berharap Senin depan akan ada gencatan senjata," kata Joe Biden saat berkunjung ke New York, Selasa (27/2/2024).

Pemerintahan Joe Biden mendukung genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan telah berulang kali menekankan menentang gencatan senjata.

Selain itu, AS menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan gencatan senjata lebih dari satu kali, yang membuat marah orang-orang Arab-Amerika di negaranya.

Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, sebelumnya menyatakan delegasi Israel akan berangkat ke Qatar pada Senin (26/2/2024).

Mereka mengadakan pembicaraan penting mengenai rincian rencana yang sedang dirumuskan, termasuk daftar nama tahanan Israel di Jalur Gaza, identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan dan mekanisme pembebasan mereka.

Pada Minggu (25/2/2024), Gedung Putih mengumumkan pembicaraan multilateral yang berlangsung di Paris menghasilkan 'pemahaman' tentang kemungkinan kesepakatan yang menetapkan pembebasan sandera oleh Hamas dan gencatan senjata baru di Jalur Gaza.

“Perwakilan Israel, Amerika Serikat, Mesir dan Qatar bertemu di Paris dan mencapai kesepahaman antara keempat negara mengenai fitur dasar perjanjian sandera dan gencatan senjata sementara," kata Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih.

Penurut para pejabat Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta para perundingnya agar tidak membebaskan tahanan Palestina yang ditahan karena masalah serius.

Termasuk anggota Hamas yang menjalani hukuman lama.

Netanyahu mengatakan tidak akan mengizinkan mereka kembali ke Jalur Gaza atau Tepi Barat ketika mereka dibebaskan berdasarkan kesepakatan pertukaran yang diusulkan.

Baca juga: Joe Biden Berharap Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Dapat Terwujud Pekan Depan

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 29.782 jiwa dan 70.043 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (27/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Xinhua News.

Israel memperkirakan masih ada kurang lebih 136 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini