News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Belanda Pasang Badan, Belikan Meriam Ukraina Untuk Serang Rusia

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Howitzer DITA buatan Ceko

TRIBUNNEWS.COM -- Di tengah lambannya bantuan negara Barat untuk Ukraina, akhirnya ada kabar baik dari Belanda.

Negara Uni Eropa tersebut pasang badan untuk Ukraina. Kementerian Pertahanan di Amsterdam menyatakan telah memesan howitzer DITA terbaru dari Republik Ceko, dan bermaksud untuk memasoknya ke Ukraina.

Media Pravda mengutip dari pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Belanda menyebutkan, hiwitzer DITA tersebut segera diberikan ke Ukraina. Namun waktunya masih belum diungkapkan.

Baca juga: Mantan PM Swedia : Bila Presiden Putin Meninggal, Perang Rusia dan Ukraina Baru Bisa Berhenti

Dijelaskan, Howitzer DITA adalah meriam self-propelled modern yang mampu mencapai sasaran yang jaraknya puluhan kilometer.

“Ukraina sangat membutuhkan senjata-senjata ini. Itu sebabnya Belanda baru-baru ini memesan sembilan howitzer tersebut untuk Ukraina,” kata pernyataan itu.

Senjata-senjata tersebut merupakan bagian dari pesanan besar pasokan Belanda untuk Ukraina, dan akan dipasok oleh dua produsen senjata Ceko.

Jenderal Onno Eichelsheim, Panglima Angkatan Bersenjata Belanda, mengunjungi pabrik produksi senjata.

Sebelumnya, Belanda memesan 100 sistem antipesawat MP-2 dari Republik Ceko, dan dalam upaya bersama dengan Amerika Serikat dan Denmark, memodernisasi 100 tank tempur T-72.

Belanda baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka bermaksud menandatangani perjanjian keamanan 10 tahun dengan Ukraina dalam waktu dekat.

Serangan Rusia di Donetsk Diprediksi Akan Mencapai Klimaks

Serangan serdadu Rusia yang memporak-porandakan wilayah oblast Donetsk diprediksi bakal mencapai puncaknya dalam beberapa hari ke depan.

Institute for the Study of War (ISW) memperkirakan pasukan Vladimir Putin terus meningkatkan serangan dan merangsek keluar Avdiivka yang telah ditaklukkan pada pekan lalu.

Baca juga: Rusia Sebut Klaim Tentara Ukraina Tewas 31.000 Kebohongan, Shoigu: Mereka Kehilangan 440.000 Serdadu

Analis dari Institute for the Study of War (ISW) mengungkapkan pendapat para ahli mereka mengenai perebutan kota strategis di wilayah Donbass, Ukraina timur tersebut.

Saat ini, laju serangan Rusia di wilayah Avdiivka mulai melebar ke barat dan barat laut kota - relatif tinggi.

Menurut analis ISW, setelah menguasai Avdiivka, pasukan Rusia mencoba menggunakan peluang taktis untuk maju sebelum Pasukan Pertahanan Ukraina berkonsolidasi setelah mundur dan penetrasi ke garis pertahanan menjadi lebih sulit.

Sementara itu, menurut Komandan Kelompok Pasukan Strategis Operasional (OSU) Tavriy Oleksandr Tarnavskyi dan juru bicara OSUV Tavriy Dmytro Lykhoviy, per 27 Februari, Angkatan Bersenjata Ukraina telah menstabilkan pertahanan di jalur Tonenke - Orlivka - Berdychi.

Analis Amerika tidak mengesampingkan bahwa dengan mencoba melakukan serangan di wilayah Avdiivka, tentara Rusia berupaya untuk menghilangkan jeda bagi Angkatan Bersenjata Ukraina, sehingga militer Ukraina dapat menciptakan garis pertahanan yang lebih integral dan tidak dapat ditembus di wilayah yang berbatasan langsung dengan Avdiivka.

Pada saat yang sama, ISW memperkirakan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, pasukan Rusia dapat merebut pemukiman di barat dan barat laut Avdiivka.

Namun medan dan perairan, khususnya waduk antara Berdychy, Semenivka, dan Orlivka, kemungkinan besar akan memperlambat kemajuan Rusia di wilayah ini.

Medan yang sulit jelas akan membatasi kemajuan taktis Rusia dan memungkinkan pasukan Ukraina untuk menciptakan posisi pertahanan yang siap.

ISW yakin hal ini kemungkinan akan mengarah pada puncak serangan Rusia di wilayah Avdiivka sampai Rusia memperkuat pasukannya untuk menyerang.

Situasi di daerah Avdiivka

Pada malam tanggal 17 Februari, Panglima Angkatan Bersenjata Oleksandr Syrsky mengumumkan penarikan Angkatan Bersenjata dari Avdiivka untuk menjaga nyawa dan kesehatan militer.

Pada tanggal 26 Februari, ada pesan dari Dinas Keamanan Tavriy tentang penarikan Angkatan Bersenjata dari desa Lastochkine, dan pada tanggal 27 Februari, tercatat bahwa Angkatan Bersenjata sedang mundur dari desa Severne dan Stepove.

Perang skala penuh di Ukraina telah berlangsung selama 735 hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini