News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Korban Jiwa Palestina Nyaris 30.000 Jiwa, IDF: Perang Israel Bukan Melawan Warga Gaza

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bombardemen di Kota Rafah oleh Jet Tempur Israel.

Korban Jiwa Palestina Nyaris 30.000 Jiwa, IDF: Perang Israel Bukan Melawan Warga Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pada Konferensi Darurat Organisasi Zionis Dunia (WZO) kalau Israel “berperang melawan Hamas, bukan melawan rakyat Gaza”.

Pada faktanya, serangan Israel di daerah kantong yang terkepung itu sudah menewaskan hampir 30.000 orang setelah bombardemen tanpa pandang bulu dilakukan dalam lima bulan terakhir.

“Tujuan kami dalam perang ini, misi utama kami, adalah untuk menyelamatkan sandera kami, tetapi juga memastikan bahwa warga Gaza bebas dari Hamas,” tambahnya.

Baca juga: Bukan Cuma Manusia, Tumbuhan dan Hewan di Gaza Juga Jadi Sasaran Pembantaian Israel

“Kami membongkar kerangka militer Hamas dari utara ke selatan. Kami sudah membongkar 18 batalion dari 24 batalyon dan kami sedang menyelesaikan yang lainnya, empat batalyon terakhir berada di Rafah,” klaim Hagari.

Dia juga mengatakan bahwa tentara Israel tidak dapat melakukan operasi terhadap 1,4 juta orang di Rafah.

Dia menyatakan, akan ada perpindahan orang ke zona yang lebih aman, ucapan yang mirip saat migrasi jutaan orang dari Gaza Utara ke Selatan dihujani peluru IDF waktu awal invasi militer ke Gaza Oktober tahun lalu.

Deal atau Tidak Gencatan Senjata, Israel Tetap Serang Rafah

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kesepakatan gencatan senjata terkait perang Israel di Gaza, sedang dalam proses.

Pada Minggu (25/2/2024), pembicaraan dilanjutkan di Qatar pada tingkat spesialis.

Nantinya, diskusi akan dilanjutkan di Kairo dengan tujuan mencapai gencatan senjata dan pembebasan puluhan sandera yang ditahan di Gaza serta warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel.

Meski begitu, Benjamin Netanyahu menyebut, kesepakatan gencatan senjata hanya akan menunda serangan militer Israel di Rafah.

Netanyahu pun mengklaim kemenangan total di wilayah tersebut akan terjadi dalam beberapa minggu setelah serangan dimulai.

"Serangan militer Israel di Kota Rafah paling selatan di Gaza bisa agak tertunda jika kesepakatan dicapai untuk gencatan senjata selama berminggu-minggu antara Israel dan Hamas," ujarnya, Minggu, dilansir AP News.

Netanyahu mengatakan, dia akan mengadakan pertemuan Kabinet minggu ini untuk menyetujui rencana operasional yang mencakup evakuasi warga sipil ke tempat lain di Gaza.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini