TRIBUNNEWS.COM - Keluarga dan juru bicara kritikus Kremlin membagikan informasi mengenai pemakanan pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny.
Janda Navalny, Yulia Navalnaya mengumumkan tanggal pemakanan suaminya pada Rabu (28/2/2024).
"Pemakanan Alexei Navalny akan diadakan di Moskow pada hari Jumat (1/3/2024)," papar pernyataan mereka, dikutip dari Al Jazeera.
Di saat yang sama, ia ragu apakah pemakanan Navalny bisa dilangsungkan secara damai mengingat acara peringatan kematiannya telah dilarang oleh pemerintah Rusia.
"Saya belum yakin apakah akan berlangsung damai atau apakah polisi akan menangkap mereka yang datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada suami saya,” kata Navalnaya dalam pidatonya di Parlemen Eropa di Strasbourg, Rabu (28/2/2024).
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh mengumumkan di platform media sosialnya, X bahwa upacara pemakaman Navalny akan diadakan di Gereja Ikon Bunda Allah di distrik Maryino tenggara Moskow pada Jumat (1/3/2024) sore.
Lokasi tersebut dipilih setelah beberapa lokasi menolak dipakai untuk kebaktian.
Setelah kebaktian selesai, Navalny akan dimakamkan di pemakaman Borisovkoe, yang berjarak sekitar 2,5 kilometer jauhnya dai seberang Sungai Moskva.
Sekutu Navalny berujar bahwa Kremlin terlah berusaha menggagalkan upaya mereka untuk menyelenggarakan perpisahan terakhir di aula yang bisa menampung banyak orang.
Menanggapi tuduhan sekutu Alexei Navalny, Moskow menyatakan pihaknya tidak ada hubungannya dengan hal tersebut.
"Dua orang, (Presiden) Vladimir Putin dan (Wali Kota Moskow) Sergei Sobyanin, harus disalahkan atas fakta bahwa kita tidak punya tempat untuk upacara peringatan sipil dan perpisahan dengan Alexei," tulis Navalnaya di X.
Baca juga: Sekutu Alexei Navalny Sebut Pemimpin Oposisi Rusia Hampir Dibebaskan dari Penjara sebelum Tewas
“Orang-orang di Kremlin membunuhnya, lalu mengejek tubuh Alexei, lalu mengejek ibunya, sekarang mereka mengejek ingatannya.”
Kremlin membantah terlibat dalam kematian Navalny pada 16 Februari di usia 47 tahun dan sertifikat kematiannya – menurut para pendukungnya – menyatakan bahwa dia meninggal karena sebab alamiah.
Sekutu Navalny Laporkan Kritikus Putin hampir Bebas dari Penjara
Secara terpisah, sekutu dari Alexei Navalny, Maria Pevchikh, mengatakan kritikus Kremlin itu hampir dibebaskan dari hukumannya melalui pertukaran tahanan, sebelum ditemukan tewas mendadak.
Dalam sebuah video yang diposting ke YouTube pada hari Senin (26/2/2024), Pevchikh mengklaim rencana pertukaran itu melibatkan Navalny dan dua warga negara AS yang tidak disebutkan namanya dengan Vadim Krasikov, seorang pembunuh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) di Jerman.
"Alexei Navalny bisa saja duduk di kursi ini sekarang, hari ini juga. Itu bukan kiasan. Itu bisa dan seharusnya terjadi," ucap Pevchikh, dikutip dari Al Jazeera.
Seorang juru bicara pihak jerman mengatakan pada konferensi pers hari Senin, pemerintah mengetahui laporan dugaan pertukaran tersebut, namun tidak dapat memberikan komentar.
Pembunuh bayaran Rusia Krasikov, yang merupakan bagian dari kesepakatan (pertukaran) tersebut, dipenjara seumur hidup di Jerman, setelah dinyatakan bersalah membunuh seorang pembangkang Chechnya-Georgia yang diasingkan di Tiergarten Park Berlin pada tahun 2019.
Dalam wawancara dengan jurnalis AS Tucker Carlson pada awal Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat dia ingin mendapatkan kembali Krasikov.
Tewas Mendadak
Menurut laporan dari TASS, Navalny meninggal secara misterius pada Jumat (16/2/2024) sore.
Awalnya ia terlihat berjalan-jalan, kemudian mengalami sesak napas dan meninggal dunia.
Menanggapi kematian kritikus Kremlin paling 'galak' itu, para menteri luar negeri dari G7 bertemu di Munich pada Sabtu (17/2/2024).
The Guardian melaporkan, mereka menuntut Kremlin mengklarifikasi sepenuhnya soal kematian Navalny.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)