Menlu Iran di Rapat OKI: Mengandalkan AS Hentikan Genosida Israel di Gaza Adalah Khayalan
TRIBUNNEWS.COM - Para menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dilaporkan sudah mengeluarkan komunike pada akhir pertemuan darurat mereka di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (6/3/2024).
Komunike para menteri luar negeri negara OKI menyatakan secara tegas mengutuk kejahatan dan kekejaman Israel di Gaza dan menuntut diakhirinya segera, menyeluruh dan tanpa syarat agresi militer Israel di wilayah kantung Palestina yang terkepung.
Baca juga: Arab Saudi Marah Dunia Cuma Nonton Israel Bantai Gaza, KTT OKI Serukan Pengakuan Negara Palestina?
Berbicara pada pertemuan puncak darurat di Jeddah, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian menekankan kalau mengandalkan Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan genosida di Gaza adalah sebuah khayalan.
Dia secara tajam menambahkan: “Kejahatan dan kekejaman rezim Zionis di Gaza yang terus berlanjut dan belum pernah terjadi sebelumnya membuktikan bahwa rezim ini dengan sengaja menjalankan kebijakan penghancuran bangsa Palestina.”
Dalam pernyataannya, para menteri luar negeri OKI meminta komunitas internasional untuk segera mengambil langkah-langkah praktis guna memberikan tekanan pada rezim Israel agar menghentikan agresinya di Gaza.
Baca juga: Israel Gerah, Muncul Kabar Resign Massal di IDF: Tentara Karier Cemburu ke Tentara Cadangan
Israel memulai perang genosida terhadap penduduk Palestina yang tidak berdaya di Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Yordan pada tanggal 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh dari negara-negara Barat.
Serangan tanpa pandang bulu itu didalilkan untuk memberantas gerakan pembebasan Palestina Hamas yang menyerbu Israel dalam Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023.
Pembantaian warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat telah mengejutkan komunitas internasional dan secara terang-terangan dikecam oleh sebagian besar dunia.
Menurut laporan terbaru dari Gaza, lebih dari 30.000 warga Palestina telah menjadi martir, dan lebih dari 70.000 orang terluka selama perang agresi brutal Israel.
(oln/pt/*)