Kataib Hizbullah Ganti Taktik: Setelah Serang Pelabuhan Haifa, Giliran Bandara Kiryat Shmona Dibom
TRIBUNNEWS.COM - Koalisi faksi-faksi kelompok perlawanan Irak yang tergabung dalam milisi Perlawanan Islam Irak mengumumkan kalau mereka telah menyerang Bandara Kiryat Shmona di utara Israel menggunakan drone.
Pengumuman kelompok tersebut pada Rabu (6/3/2024) itu muncul dua hari setelah serangan lain yang diklaim oleh kelompok tersebut terhadap pelabuhan Haifa di negara pendudukan.
Baca juga: Setelah Hizbullah Lebanon, Giliran Kataib Hizbullah Irak yang Hajar Haifa: Israel Mundur 15 Tahun
Sebagai informasi, Perlawanan Islam di Irak merupakan kelompok koalisi milisi dengan gerakan Kataib Hizbullah merupakan bagian terbesar kelompok gabungan ini bersama dengan Gerakan Nujaba dan sejumlah pasukan paramiliter bersenjata yang sebagian besar adalah beraliran Syiah.
Serangan ke Israel dinyatakan bertujuan untuk mendukung rakyat Palestina melawan agresi Israel.
Selain itu, mereka memang berupaya mengusir pasukan Amerika Serikat (AS) dari wilayah tersebut, khususnya Irak, secara paksa.
AS mereka anggap sebagai bagian besar dari genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Baca juga: Menyerang dari Lebanon, Brigade Al Qassam Luncurkan Gelombang 40 Roket Grad: Kiryat Shmona Meledak!
Perlawanan Ganti Taktik, Serang Langsung Israel
Menurut analis politik Hazem Ayyad, serangan kelompok tersebut di pelabuhan dan bandara Israel menunjukkan strategi baru perlawanan Irak.
Kataib Hizbullah sepertinya dengan menghentikan serangan langsung terhadap pangkalan militer pasukan AS, dan malah melakukan konfrontasi langsung dengan Israel.
Hal tersebut, kata Ayyad, kemungkinan besar karena keinginan untuk menetralisir AS dan menghindari bentrokan langsung.
Juga pada Rabu, kelompok Hizbullah Lebanon mengumumkan, pasukannya melakukan serangan pesawat tak berawak di Metulla di Israel utara.
“Apa yang sekilas tampak sebagai suatu kebetulan pada Selasa malam, terulang pada Rabu sore ini, dengan serangan rudal dari Lebanon selatan, bertepatan dengan serangan pesawat tak berawak Irak di Bandara Kiryat Shmona,” tambah Ayyad.
“Ini berarti memulai fase konfrontasi baru yang ditandai dengan koordinasi tinggi antara front [perlawanan], yang secara cepat berdampak pada perundingan gencatan senjata di Kairo, dengan mengkondisikan gencatan senjata di Lebanon selatan menjadi jeda di Jalur Gaza dalam perkataan dan perbuatan," ujar Ayyad menjelaskan pola serangan kelompok perlawanan lintas-teritorial tersebut.
Baca juga: Ekonomi Jebol, Kerugian Israel di Perang Gaza 6 Kali Lipat Lebih Besar Dibanding Perang Lebanon 2006
Israel Bisa Mundur 15 Tahun
Selama Israel melancarkan perang Gaza, milisi perlawanan Yaman dan Irak, berulangkali menyerang pelabuhan Haifa, dan situs-situs penting serta vital milik Israel.
Sebelumnya, Deputi Wali Kota Haifa, di Wilayah pendudukan, Nachshon Tzuk, mengatakan kalau serangan Hizbullah Lebanon, ke kota ini akan menyebabkan Israel, mundur 15 tahun ke belakang.
Nachshon Tzuk, Selasa (20/2/2024) memperingatkan serangan luas rudal ke kota ini, ke infrastruktur maritim, dan perdagangan Haifa, akan memukul mundur Israel, 15 tahun ke belakang.