TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina kehilangan salah satu pilot tempurnya di garis depan pertempuran Oblast Donetsk.
Perwira penerbang Angkatan Udara Ukraina Mayor Andrii Tkachenko dilaporkan gugur dalam sebuah pertempuran di wilayah timur Ukraina. Pesawatnya ditembak jatuh oleh agresor.
Meski demikian, tidak disebutkan jenis pesawat yang digunakan oleh Tkachenko saat dirinya tertembak jatuh.
Baca juga: Ukraina Klaim Tembak 15 Jet Rusia Sejak 17 Februari, Tak Berani Lagi Terbang di Garis Depan
Kabar tewasnya pilot angkatan udara Ukraina tersebut dikonfirmasi oleh Plast Sambir, salah satu organisasi kepramukaan nasional Ukraina dikuti Ukrainska Pravda.
Dalam unggahannya di facebook, Yurii Yuzych, juru bicara Plast Sambir mengatakan, Andrii Tkachenko, tewas di Oblast Donetsk saat menjalankan misi tempur.
Tkachenko disebutkan sempat ditugaskan di wilayah Ivano-Frankivsk dan Kharkiv.
Ia telah bertugas sebagai pilot tempur sejak konfrontasi pertama dengan Rusia pada 2014 lalu.
Terakhir Tkachenko menjalankan misi tempur sebagai bagian dari Operasi Anti Teroris dan Operasi Pasukan Gabungan, sebutan atas upaya Ukraina melawan pasukan Rusia di timur Ukraina pada tahun 2014-2022.
Setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Tkachenko beroperasi di wilayah timur dan selatan negara itu.
Dia meninggalkan istri dan putranya yang berusia enam tahun. Tkachenko akan dimakamkan di Ivano-Frankivsk.
Baca juga: Rusia-Ukraina Jual Beli Serangan Hingga Jumat Malam, Drone Beterbangan di Mana-mana
Pertempuran Udara
Pertempuran di udara antara Ukraina dengan Rusia terus berlangsung selama invasi Rusia.
Meskipun kehilangan pilot andalannya, Ukraina dalam beberapa hari terakhir Rusia lebih banyak kehilangan jet tempurnya.
Angkatan Udara Ukraina mengklaim Rusia telah kehilangan sebanyak 15 pesawat militer termasuk jet tempur SU-34 dan SU-35.
"Mereka tidak lagi berani terbang terlalu dekat setelah mengalami kerugian yang cukup besar," kata Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleschuk oleh media asal Kiev, Sabtu (9/3/2024).
Ukraina mengklaim pesawat Rusia banyak yang jadi korban dalam peperangan di bulan Februari lalu.