TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Rudal taktis Iskander -M Rusia berhasil melumpuhkan sistem pertahanan udara Ukraina di medan perang.
Sempat beredar kabar, korban Iskander adalah sistem rudal pertahanan udara "Uwak Sam", MIM-104 Patriot, tapi belakangan dikonfirmasi adalah sistem Hanud S-300 Ukraina-lah yang hancur.
Terlepas apapun target yang sukses dielimenasi, ini adalah tren positif rudal Iskander setelah beberapa waktu lalu-untuk kali pertama-menghantam telak sistem artileri canggih HIMARS.
Rumor penghancuran Patrior sendiri berasal dari video yang beredar di Media Sosial yang menampilkan penghancuran dua peluncur M901 untuk MIM-104--yang konon dipasok oleh Jerman.
Catatan ini menegaskan bahwa pasukan Rusia menggunakan rudal balistik Iskander untuk serangan ini.
Rekaman tersebut menampilkan ledakan besar, yang biasanya menunjukkan adanya amunisi peluncur.
Menurut akun media sosial tersebut, ini merupakan konfirmasi awal dari peluncur Patriot M901 yang dilenyapkan.
Namun, bertentangan dengan klaim yang beredar, Kementerian Pertahanan Rusia harus melakukan intervensi untuk membantah sebagian tuduhan tersebut.
Melalui saluran Telegram resmi mereka, Kementerian mengklarifikasi bahwa gambar ledakan tersebut sebenarnya berhubungan dengan penghancuran sistem rudal anti-pesawat S-300 Ukraina, bukan Patriot yang disebutkan di atas.
Namun mereka mengkonfirmasi penggunaan rudal balistik Iskander selama operasi ini.
Rincian lebih lanjut yang diungkapkan oleh Kementerian menunjukkan bahwa lokasi kehancuran terjadi di daerah Pokrovsk, yang terletak di Donetsk.
Rumor yang beredar sejak akhir Januari tahun ini menunjukkan bahwa Rusia telah berhasil memusnahkan dua sistem Patriot.
Namun, menarik diketahui, belum ada konfirmasi resmi mengenai klaim ini baik dari sumber Ukraina maupun Barat.
Dikutip dari bulgarianmilitary, sampai saat ini, satu-satunya kejadian penghancuran Patriot yang terverifikasi terjadi tahun lalu.