Putin kemudian berujar bahwa jika AS mengirimkan pasukan ke Ukraina, hal itu akan dianggap sebagai eskalasi besar dalam perang Ukraina-Rusia.
“[Di AS] ada cukup ahli bidang hubungan Rusia-Amerika,” katanya.
Peringatan Putin mengenai perang nuklir ini setelah ada tawaran tentang pembicaraan mengenai Ukraina.
AS mengklaim Putin tidak siap untuk mengadakan pembicaraan serius mengenai negara bekas Uni Soviet itu.
Namun, Putin mengaku negaranya sudah siap menggelar perundingan.
“Rusia sudah siap berunding perihal Ukraina, tetapi perundingan itu harus didasarkan pada kenyataan, bukan pada nafsu setelah menggunakan obat-obatan psikotropika.”
Adapun perang di Ukraina membuat hubungan Rusia dengan Barat berada pada titik terendah sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.
Baca juga: Rusia Permalukan Ukraina, Rilis 2 Video Serangan yang Gagal di Belgorod: Tank T-72 Jadi Rongsok
Putin juga sudah memperingatkan berkali-kali bahwa perang nuklir bisa saja terjadi jika negara-negara Barat mengirimkan tentara untuk berperang melawan Rusia di Ukraina.
AS sendiri mengaku tidak melihat perubahan besar dalam sikap Rusia perihal nuklir.
Akan tetapi, peringatan Putin tentang perang nuklir telah membuat pemerintah AS cemas.
Putin menegaskan bahwa aturan penggunaan senjata nuklir tercantum dalam doktrin nuklir Rusia.
Dalam doktrin itu disebutkan bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir untuk merespons serangan dengan senjata nuklir atau senjata penghancur massal.
Selain itu, Rusia juga akan mengerahkan nuklir jika ada serangan dengan senjata konvensional yang benar-benar mengancam eksistensi Rusia.
“Senjata ada untuk digunakan,” ujar Putin.
“Kami memiliki prinsip sendiri.”
(Tribunnews/Febri)