News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Saat Ukraina Gagal Hadapi Rusia, Barat Disebut Hanya Jadi Pemandu Sorak

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tersenyum saat konferensi pers di kediaman perwakilan pemerintah di Oslo pada 13 Desember 2023. -- Dokumen analisis militer Prancis soroti kegagalan Ukraina tahun lalu.

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa dokumen rahasia dari militer Prancis dikabarkan bocor ke publik.

Berita ini dikabarkan pertama kali oleh surat kabar Prancis, Marianne pada pekan lalu.

Menurut dokumen itu, militer Prancis memberikan penilaiannya yang buruk tentang perang Ukraina.

Pertama, dokumen itu menyebut kegagalan Ukraina dalam serangan balasan setelah mendapat pelatihan dari negara-negara Barat pada tahun 2023.

Ukraina disebut menghancurkan pasukannya dalam serangan balasannya yang gagal tahun lalu.

"Kekalahan baru-baru ini di Avdiivka menunjukkan mereka bahkan tidak dapat melakukan mobilisasi," bunyi dokumen itu, dikutip Rabu (13/3/2024).

Militer Prancis dalam dokumen itu menyebut Ukraina tidak bisa mempertahankan garis melawan Rusia.

"Ukraina tidak dapat memenangkan perang ini secara militer," bunyi kesimpulan poin pertama yang ditulis pada musim gugur tahun 2023.

Kehadiran Tentara Barat di Ukraina

Kedua, dokumen itu menguraikan prospek Ukraina tahun 2024, yang membutuhkan 35.000 orang per bulan, namun hanya mencapai setengahnya.

Sementara itu, serangan balasan tahun lalu secara taktis menghancurkan setengah dari 12 brigade tempur Ukraina.

Baca juga: Enggan Dicap Pengecut, Macron Minta NATO Lawan Rusia, AS: Ukraina Tak Minta Itu

"Barat bisa menyediakan printer 3D untuk memproduksi drone atau amunisi, tapi tidak akan pernah bisa mencetak manusia," kata perwira senior Prancis dalam dokumen itu.

Salah satu solusi yang disarankan adalah mengirim tentara Barat ke Ukraina untuk melaksanakan tugas dukungan di belakang garis tempur, sehingga membebaskan tentara Ukraina untuk bertugas di garis depan.

Laporan kedua juga mengakui kehadiran pasukan khusus Barat dan tentara berpakaian sipil, yang jumlahnya lebih besar dari apa yang diungkap ke publik.

"Termasuk cukup banyak tentara Inggris dan komando angkatan laut Prancis yang melatih Ukraina," kata laporan itu.

Penarikan Tentara Ukraina dari Avdiivka

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini