“Saya merasa sulit untuk menganggap serius kata-kata presiden Rusia saat ini karena dia terus melakukan perang agresi terhadap Ukraina dengan tembakan roket besar-besaran dan sejenisnya tanpa henti,” kata juru bicara Kanselir Olaf Scholz Steffen Hebestreit kepada perwakilan media di Berlin.
“Presiden Rusia dapat segera mengakhiri perang ini kapan saja dengan membatalkan kampanye (militer), menarik pasukannya (dari Ukraina), dan pergi ke meja perundingan,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, pemimpin Rusia tersebut menegaskan kembali pendirian Moskow bahwa mereka tidak pernah menolak pembicaraan dengan Kiev.
Mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina menyetujui rancangan kesepakatan di Istanbul pada tahap awal konflik yang telah berlangsung selama dua tahun, Putin mengatakan mereka siap untuk melakukan negosiasi berdasarkan kenyataan di lapangan.
Rusia telah dijanjikan banyak hal di masa lalu, namun janji saja “tidaklah cukup,” katanya.
“Berunding hanya karena mereka (Ukraina) kehabisan amunisi adalah hal yang konyol bagi kami. Namun, kami siap untuk melakukan pembicaraan serius, dan kami ingin menyelesaikan semua konflik, terutama konflik ini, melalui cara damai.
“Tetapi kita harus memahami dengan jelas bahwa ini bukanlah sebuah jeda bagi musuh untuk mempersenjatai kembali, namun sebuah pembicaraan serius yang melibatkan jaminan keamanan bagi Federasi Rusia,” kata Putin.
Jerman telah berulang kali mengatakan bahwa terserah pada Ukraina kapan dan bagaimana memulai perundingan damai dengan Rusia.