Anak-anak Bahkan Bayi di Gaza Sudah Tidak Lagi Punya Tenaga untuk Menangis, Bangsal Sepi, Kata UNICEF
TRIBUNNEWS.COM- Lembaga PBB yang mengurus masalah anak-anak, UNICEF mengatakan anak-anak di Gaza tidak punya tenaga untuk menangis.
Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengatakan pada hari Minggu bahwa lebih dari 13.000 anak telah terbunuh, dan ribuan lainnya terluka, selama serangan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu.
“Kami belum pernah melihat tingkat kematian anak sebesar itu di hampir semua konflik lain di dunia,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell kepada Face the Nation” di CBS News.
“Saya pernah berada di bangsal anak-anak yang menderita anemia gizi buruk yang parah, seluruh bangsal benar-benar sepi. Karena anak-anak, bayi, bahkan tidak punya tenaga untuk menangis.”
Russell menunjukkan bahwa ada tantangan birokrasi yang sangat besar dalam mengirimkan truk bantuan ke Gaza.
“Truk dan memindahkan barang melalui darat sejauh ini merupakan cara yang paling efisien dan efektif untuk mendapatkan bantuan.” Komentar tersebut muncul ketika UEA dan Mesir melakukan pengiriman bantuan udara yang kesembilan ke Gaza.
Pada hari Minggu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa orang-orang di Gaza berada dalam kelaparan, dan menambahkan bahwa, “Akses yang aman, tanpa hambatan dan berkelanjutan di seluruh jalur Gaza adalah masalah hidup dan mati.”
Badan tersebut menambahkan dalam postingan di X: “@UNRWA harus mampu menjangkau sebanyak mungkin orang dengan bantuan penting. Pengiriman melalui darat tetap menjadi cara yang paling efisien dan aman.”
Sebelumnya pada hari Minggu, LSM Doctors Without Borders (Médecins Sans Frontières) mengatakan bahwa kata-kata tidak dapat menggambarkan situasi bencana saat ini di Gaza.
Dalam komunikasi yang jarang terjadi dengan salah satu anggota stafnya di Gaza, perawat Loay Harb mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dia memberikan dukungan medis sedapat mungkin.
(Sumber: Middle East Monitor)