Peserta dari berbagai latar belakang berkumpul di Athena untuk menerbangkan layang-layang yang dihiasi warna dan simbol Palestina.
Di antara mereka adalah Selma Shawa, seorang penduduk lama Yunani, yang menyuarakan dukungannya yang teguh terhadap Palestina meskipun jarak geografis memisahkannya dari kerabatnya di Gaza.
Berbicara kepada Anadolu, Shawa menekankan pentingnya menyelenggarakan acara semacam itu dalam komunitas Palestina di Yunani.
“Di sini, sebagai komunitas Palestina, kami mencoba menyelenggarakan kegiatan dan acara untuk menunjukkan dukungan kami kepada rakyat kami. Setidaknya dengan cara ini, kami menceritakan kisah kami kepada dunia,” katanya.
Layang-layang tersebut, yang membubung tinggi dengan latar belakang cakrawala Athena, berfungsi sebagai pengingat akan penderitaan yang dihadapi warga Palestina.
“Kami bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang apa yang terjadi di Palestina dengan layang-layang dan balon berwarna Palestina".
"Kami juga menyediakan makan malam buka puasa bagi mereka yang membutuhkan. Kami menghormati tradisi kedua belah pihak, namun hati kami tertuju pada bayi, anak-anak, keluarga, Gaza, dan semua penderitaan di Palestina,” katanya.
Muhammad Seyid, presiden Komunitas Palestina di Yunani, menggemakan sentimen Shawa, menekankan pentingnya berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Gaza.
“Hari ini kami hadir untuk menunjukkan solidaritas terhadap masyarakat Gaza yang menjadi sasaran genosida akibat serangan Israel sejak Oktober,” ujarnya.
“Ratusan orang terbunuh setiap hari, dan dunia hanya menyaksikannya. Oleh karena itu, kami ingin menunjukkan dukungan dan solidaritas kami kepada rakyat kami di Gaza dengan menggunakan segala cara yang ada.”
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Lebih dari 31.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di wilayah kantong tersebut, dan hampir 73.800 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di ICJ. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Masyarakat Yunani di seluruh negeri merayakan hari libur Senin Bersih dengan cara yang dihormati, dengan kegiatan di luar ruangan seperti bermain layang-layang dan piknik, makanan lezat tradisional, musik dan tarian.
(Sumber: Anadolu Ajansi, AFP)