News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Buat AS Siaga karena Rudal Hipersonik, Abdul Malik Ancam Samudera Hindia Sabina Singh Was-Was

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Sebuah kapal yang dikabarkan berkepemilikan Israel terbakar setelah mendapat serangan rudal Houthi. AS melontarkan peringatan atas ancaman Houthi dengan rudal hipersonik yang bisa meluncur ke Samudera Hindia

"Ini merupakan masalah intelijen dan karena alasan Opsec (keamanan operasional) , kami tidak akan mengungkapkan pengetahuan tentang kemampuan senjata Houthi yang diusulkan,” ujarnya.

Houthi Bikin Geger

Sementara diberitakan IsraelDefense,Houthimilisi Houthi Yaman mengumumkan rencananya untuk menyerang kapal-kapal yang berlayar di Samudera Hindia saat mereka berlayar menuju Tanduk Afrika di dasar benua.

USNI News, sebuah situs web yang didedikasikan untuk berita dan analisis kelautan, berspekulasi sebagai bagian dari upaya in.

Houthi juga akan menyerang kapal-kapal Amerika dan Inggris.

Behnam Ben Talbou, pakar Iran dan anggota Yayasan Pertahanan Demokrasi, mengatakan kepada situs web tersebut, Houthi memiliki kemampuan menembak ke Samudera Hindia.

Lanjutnya, tergantung dari mana mereka meluncurkannya di Yaman.

Dia menambahkan, senjata mereka memiliki jangkauan setidaknya 650 kilometer dan drone mereka dapat mencapai target sejauh 2.000 km.

Pada bulan Desember, Pentagon mengakui Houthi saat ini menimbulkan ancaman terhadap 12 hingga 15 persen perdagangan global yang melewati Laut Merah.

Anggota Houthi berpatroli di Laut Merah dan menunjukkan solidaritasnya terhadap warga Gaza, 4 Januari 2024. Serangan AS terhadap Houthi kebanyakan mengalami kegagalan. (AFP)

“Hal ini berdampak tidak hanya pada Israel atau AS, tetapi seluruh dunia, termasuk penduduk Yaman,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabina Singh.

Adapun kelompok Houthi telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November sebagai kampanye solidaritas terhadap Palestina dan menentang perang Israel yang terus berlanjut di Gaza .

Serangan Houthi selama berbulan-bulan di Laut Merah telah mengganggu pelayaran global , memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika Selatan.

Serta memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat menyebar dan mengganggu stabilitas Timur Tengah yang lebih luas.

Serangan terhadap pelayaran telah meningkatkan profil Houthi, yang merupakan anggota sekte minoritas Islam Syiah Zaidi, yang memerintah Yaman selama 1.000 tahun hingga tahun 1962.

Sebelumnya pada bulan Maret, sebuah rudal Houthi menghantam sebuah kapal komersial di Teluk Aden, menewaskan tiga awaknya dan memaksa orang-orang yang selamat meninggalkan kapal tersebut.

Ini menandai serangan fatal pertama yang dilakukan Houthi terhadap pelayaran.

Tindakan Houthi lainnya baru-baru ini termasuk serangan bulan lalu terhadap kapal kargo yang membawa pupuk, Rubymar, yang kemudian tenggelam setelah terhanyut selama beberapa hari.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini