Houthi Padukan Taktik Perlawanan Irak, Rudal-Rudal Yaman Gempur Pelabuhan Eilat Israel
TRIBUNNEWS.COM - Strategi dengan secara langsung menyerang wilayah teritorial Israel rupanya mulai digencarkan poros milisi perlawanan di kawasan.
Setelah milisi perlawanan Irak, Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi gerakan Ansarallah (Houthi), dilaporkan menggencarkan serangan langsung ke Israel dari Laut Merah.
AKsi Houthi ini dinilai sebagai langkah memadukan serangan langsung ke Israel yang lebih dulu digencarkan poros perlawanan.
Baca juga: Kataib Hizbullah Ganti Taktik: Setelah Pelabuhan Haifa, Giliran Bandara Kiryat Shmona Israel Dibom
Terbaru, Angkatan Bersenjata Israel (IDF), mengabarkan serangan rudal ke pelabuhan Eilat, yang terletak di selatan wilayah pendudukan.
Militer Israel, Senin (18/3/2024) mengumumkan, pelabuhan Eilat, yang terletak di selatan Wilayah pendudukan, menjadi sasaran dua kali serangan rudal.
Juru bicara IDF kepada surat kabar Yedioth Ahronoth, mengatakan, sebuah rudal ditembakkan dari Laut Merah, dan mendarat di sebuah area kosong penduduk.
Menurut pernyataanl, serangan rudal tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, atau kerusakan fisik apa pun.
Baca juga: Rudal Houthi dari Laut Merah Jangkau Kota Eilat Israel, Yaman Dapat Tawaran Besar dari Uni Eropa
Pelabuhan Eilat, berulangkali menjadi target serangan yang sebagian besar dilakukan Angkatan Bersenjata Yaman.
Selain itu, pasukan Yaman, juga terus memberlakukan blokade total Laut Merah, atas kapal-kapal Israel, dan sekutu-sekutunya.
Akibat serangan-serangan yang dilakukan pasukan Yaman, ke pelabuhan Eilat, sejak awal perang Gaza, aktivitas pelabuhan ini mengalami penurunan 85 persen.
Perlawanan Irak Serang Utara Israel
Sementara Houthi menargetkan wilayah Selatan Israel, Perlawanan Irak menargetkan pangkalan udara Israel di wilayah utara di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Faksi-faksi Irak terus menargetkan situs-situs Israel sejak menghentikan serangan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah.
Koalisi Perlawanan Islam di Irak (IRI) mengumumkan pada tanggal 18 Maret bahwa mereka menargetkan pangkalan udara Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
“Mujahidin Perlawanan Islam di Irak, saat fajar hari ini, Senin, 18/3/2024, menargetkan pangkalan udara drone pendudukan Zionis di Golan yang diduduki, membenarkan kelanjutan dan penggandaan operasi kami selama bulan suci Ramadhan,” kata IRI dalam pernyataannya, Senin.
Operasi tersebut dilakukan sejalan dengan operasi fase kedua untuk melawan pendudukan dan mendukung rakyat kami di Gaza sebagai respons terhadap pembantaian Zionis terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya, tambah pernyataan itu.
IRI juga merilis rekaman drone yang lepas landas sebagai persiapan operasi.