TRIBUNNEWS.COM - Zionis menghancurkan gedung bedah utama di Rumah Sakit Al Shifa Kota Gaza, dan jurnalis mengaku kehilangan kontak dengan staf medis.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menghancurkan gedung bedah utama di RS Al Shifa setelah empat hari pengepungan.
Para jurnalis yang bertugas di lapangan mengatakan mereka kehilangan semua kontak dengan staf medis yang berada di dalam rumah sakit.
Gedung bedah itu diledakkan pada hari Kamis (21/3/2024).
Pasukan Israel memerintahkan orang-orang yang terjebak di dalam RS Al Shifa untuk segera mengungsi sebelum Zionis menargetkan seluruh fasilitas medis, menurut koresponden Middle East Eye.
"Angkatan udara akan segera mulai mengebom kompleks RS Al Shifa," kata Pasukan Israel pada Kamis (21/3/2024) pagi.
"Kami memperingatkan Anda, kami memperingatkan Anda, kami memperingatkan Anda," ucap suara tentara Israel yang terdengar melalui pengeras suara.
"Jangan membuat kesalahan, jangan coba-coba dengan kami," lanjut suara dari pengeras suara itu.
"Jika Anda meninggalkan gedung (tanpa perintah tentara), tentara akan menembak Anda," jelas suara itu.
Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, ribuan warga Palestina terusir dari umah mereka dan mencar perlindungan di rumah sakit.
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan situasi di Rumah Sakit Al Shifa hari itu.
Baca juga: Hari Ke-167 Perang Israel-Hamas, Zionis Klaim Renggut 90 Nyawa Pria Bersenjata di RS Al Shifa
Para perempuan dan anak-anak berdesakan untuk melarikan diri, namun masih harus menunggu perintah dari tentara.
Di waktu bersamaa, para lelaki kabarnya diculik oleh tentara.
Di sekitar Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza, militer Israel secara sistematis membakar gedung-gedung.