TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 115 orang tewas dan ratusan lainnya terluka setelah kelompok bersenjata melepaskan tembakan dan melempar granat di sebuah gedung konser di tepi barat Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024) malam.
Menurut data intelijen Amerika Serikat, serangan itu didalangi oleh cabang dari kelompok ISIS yang ada di Afghanistan, yakni ISIS-K.
Serangan ini disebut sebagai salah satu serangan teror terparah dalam beberapa dekade terakhir.
Mengutip WION, berikut daftar 6 serangan teror di Rusia sejak tahun 1999.
1. Ledakan bom di gedung apartemen, 118 orang tewas (1999)
Ledakan bom terjadi di gedung apartemen delapan lantai pada tanggal 13 September 1999 dini hari di tenggara Moskow.
118 orang tewas dalam ledakan tersebut.
Serangan ini hanyalah salah satu dari lima serangan terhadap gedung apartemen dalam periode dua minggu.
Dari lima serangan yang terjadi di Rusia selatan dan Moskow, total 293 orang kehilangan nyawanya.
Moskow menyalahkan serangan tersebut terhadap kelompok separatis yang tergabung dalam republik Muslim Kaukasus Utara, Chechnya.
Serangan tersebut digunakan sebagai pembenaran oleh Presiden Rusia Vladimir Putin karena melancarkan kampanye menghancurkan pemberontakan separatis di Chechnya.
2. Insiden penyanderaan teater, 130 orang tewas (2002)
Sekitar 19 perempuan dan 21 laki-laki pemberontak Chechnya menyerbu masuk ke dalam teater Dubrovka di Moskow pada tanggal 23 Oktober 2002.
Baca juga: Motif ISIS-K Lakukan Serangan Teror di Konser Musik di Moskow Rusia
Saat itu, sebuah pertunjukan musikal sedang berlangsung.
Para pelaku menyandera lebih dari 800 orang.
Selama dua hari tiga malam, tidak ada negosiasi yang tercapai antara kelompok pemberontak dan aparat keamanan.
Akhirnya pasukan keamanan melepaskan gas air mata ke dalam teater.
Pasukan akhirnya bisa masuk ke dalam dan meringkus para penyerang.
Namun, 130 sandera tewas.
Kebanyakan dari mereka tewas karena tersedak gas.
3. Serangan konser rock, 15 tewas (2003)
Pada tanggal 5 Juli 2003, dua wanita meledakkan bom bunuh diri di tengah konser rock di lapangan terbang Tushino dekat Moskow.
Dalam insiden tersebut, 15 orang tewas dan 50 lainnya luka-luka.
Kedua wanita pelaku bom bunuh diri tersebut diidentifikasi oleh Rusia sebagai separatis Chechnya.
Saat itu sekitar 20.000 orang berkumpul untuk mendengarkan beberapa band papan pada festival tahunan Krylya (Wings).
4. Ledakan bom metro (kereta bawah tanah), 41 orang tewas (2004)
Sebuah bom diledakkan oleh kelompok Chechnya pada tanggal 6 Februari 2004.
Bom diletakkan di kereta bawah tanah Moskow yang penuh sesak pada jam sibuk pagi hari.
41 orang tewas dalam ledakan tersebut.
5. Bom bunuh diri metro, 40 orang tewas (2010)
Pada tanggal 29 Maret 2010, dua wanita meledakkan bom bunuh diri di kereta bawah tanah Moskow.
Salah satu serangan menargetkan stasiun Lubyanka, di mana 40 orang tewas.
Sasaran lainnya adalah markas besar badan intelijen FSB.
Kedua pembom tersebut berasal dari wilayah Dagestan di Kaukasus Utara yang bergejolak.
Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok pemimpin pemberontak Chechnya Imarah Kaukasus, Doku Umarov.
6. Bom bunuh diri di bandara, 37 orang tewas (2011)
Pada 24 Januari 2011, seorang pelaku bom bunuh diri menyerang aula kedatangan Bandara Internasional Domodedovo Moskow.
Bom itu menewaskan 37 orang.
Kelompok Emirat Kaukasus mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)