TRIBUNNEWS.COM - Dewan Keamanan PBB (DK PBB) akan melakukan pemungutan suara mengenai resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza selama bulan suci Ramadan pada hari ini, Senin (25/3/2024).
Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Rusia dan China memveto resolusi yang disponsori Amerika Serikat (AS) pada Jumat (22/3/2024).
AS memperingatkan bahwa resolusi yang akan diputuskan pada hari Senin dapat merugikan perundingan untuk menghentikan permusuhan yang dilakukan oleh Amerika, Mesir, dan Qatar.
Sehingga, putusan itu meningkatkan kemungkinan veto lagi, kali ini oleh Amerika.
Resolusi tersebut, yang diajukan oleh 10 anggota dewan terpilih, didukung oleh Rusia dan China, serta Kelompok Arab yang beranggotakan 22 negara di PBB.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat malam oleh Kelompok Arab, mengimbau 15 anggota dewan untuk bertindak dengan kesatuan dan urgensi.
Kelompok Arab juga mengimbau memilih resolusi untuk menghentikan pertumpahan darah, menyelamatkan nyawa manusia, serta mencegah penderitaan dan kehancuran manusia lebih lanjut.
“Gencatan senjata sudah lama berlalu,” kata Kelompok Arab, Jumat, dilansir AP News.
AS Serukan Gencatan Senjata
Amerika Serikat (AS) sebelumnya menyusun resolusi baru Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera dan kesepakatan penyanderaan di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menggambarkan resolusi PBB yang dirancang oleh AS sebagai seruan untuk gencatan senjata segera terkait dengan pembebasan sandera.
Baca juga: Sekjen PBB Ikut Puasa saat Kunjungi Rafah, Minta Israel Tak Halangi Bantuan ke Jalur Gaza
Kata-kata dalam rancangan resolusi baru AS yang disajikan pada Kamis (21/3/2024), lebih ambigu dibandingkan Blinken mengenai kaitan tersebut.
Dikatakan bahwa gencatan senjata segera dan berkelanjutan adalah penting.
"Untuk mencapai tujuan tersebut, dukungan tegas harus diberikan pada negosiasi penyanderaan," bunyi rancangan resolusi itu, seperti diberitakan The Guardian.
Seorang diplomat Eropa di PBB mengatakan, penekanan pada gencatan senjata “segera” dan ungkapan “menuju tujuan itu” menunjukkan pergerakan signifikan dalam posisi AS.