TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Rusia meluncurkan rentetan serangan mematikan ke fasilitas militer dan infrastruktur di Ibu Kota Ukraina, Kiev, Senin (25/3/2024).
Serangan dimulai pada Senin dini hari, ketika drone dan rudal-rudal Rusia menyerang sasaran di wilayah belakang Odessa, Mykolaiv, Kherson dan Zaporozhie.
Serangkaian ledakan terjadi di kota Odessa dan wilayahnya.
Akibatnya, fasilitas infrastruktur energi lokal yang menyediakan kebutuhan perusahaan militer rusak.
Sebagian wilayah tersebut telah dimatikan energinya.
Serangan kemudian berlanjut. Saat matahari pagi mulai tampak, giliran ibu kota Kiev yang jadi sasaran. Lusinan ledakan terdengar di pusat kota.
Beredar sejumlah foto dan video yang memperlihatkan kehancuran kota karena serangan Rusia hari ini.
Terdapat pula foto sebuah bangunan yang hancur di distrik Pechersk di kota tersebut.
Pihak berwenang Kiev melaporkan bahwa akibat serangan rudal, Akademi Seni Dekoratif dan Terapan hancur.
Disinyalir, fasilitas pendidikan tersebut digunakan oleh lembaga penegak hukum Ukraina.
Media Ukraina juga mengkonfirmasi, mengutip sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) bahwa bangunan tiga lantai yang hancur itu digunakan oleh petugas intelijen yang berada di sana selama serangan tersebut.
Pihak Ukraina sebenarnya jarang mengakui kerugian yang sebenarnya mereka terima.
Oleh karena itu, berbagai analis independen Ukraina dan Rusia menduga gedung itu digunakan oleh Direktorat Intelijen Utama Ukraina (GUR).
Kemungkinan besar, serangan presisi tersebut menghancurkan salah satu pusat pengambilan keputusan di Kiev, yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Rusia, termasuk (kemungkinan) serangan mengerikan di Balai Kota Crocus di Moskow pada tanggal 22 Maret.
Menurut sumber-sumber Ukraina, ledakan juga terjadi di area bandara Zhuliany di Kiev.
Sebagai informasi, area ini merupakan tempat sistem rudal anti-pesawat Patriot buatan AS disimpan.
Dua peluncur Patriot dilaporkan hancur, namun laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Serangan pagi hari di ibu kota merupakan kejutan bagi militer Ukraina.
Pihak Ukraina tidak melaporkan lepas landasnya pesawat strategis Rusia di Rusia.
Sirene serangan udara hanya dibunyikan setelah sasaran di kota diserang.
Hal ini menegaskan klaim para pejabat Kiev bahwa militer Rusia menggunakan rudal hipersoniknya untuk menyerang.
Rusia dilaporkan telah meluncurkan rudal hipersonik Zirkon yang belum dapat diatasi oleh sistem pertahanan udara Ukraina saat ini.
Menurut sumber pemantauan Ukraina, rudal tersebut diluncurkan dari peluncur berbasis darat di Krimea.
Rudal tersebut dilaporkan menempuh jarak 580 km hanya dalam 3 menit.
Diperkirakan, rudal melaju dengan kecepatan sebesar 11.600 km/jam!
Kecepatan rudal Zirkon yang dinyatakan secara resmi adalah hingga 11025 km/jam.
Sebelumnya, pada bulan Februari 2024, ada laporan tentang serangan rudal hipersonik Zirkon Rusia di Kiev.