Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setidaknya seorang meninggal dunia akibat mengonsumsi suplemen Benikoji Choleste Help buatan Kobayashi Pharmaceutical, Jepang.
Sementara 50 orang lainnya dirawat inap di rumah sakit.
Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang Keuzou Takemi marah karena terlambat menarik produk supplemen tersebut.
"Kami sangat menyesalkan bahwa lebih dari dua bulan telah berlalu antara laporan kasus pertama dan pengumuman penarikan sukarela, dan bahwa tidak ada informasi yang diberikan kepada pemerintah selama waktu itu dari produsen," kata Menteri Keuzou Takemi seusai rapat kabinet, Selasa (26/4/2024).
Baca juga: Prefektur Aomori Jepang Targetkan Indonesia & Thailand Sebagai Tujuan Ekspor Makanan Laut
"Kami telah meminta pemerintah daerah secara nasional untuk melaporkan informasi apa pun tentang bahaya kesehatan, dan kami telah mulai memberikan informasi tentang penarikan di situs web Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan," ujarnya.
Pimpinan Kobayashi Pharmaceutical, kemarin sempat meminta maaf atas peristiwa ini.
Dia mengungkapkan hasil penelitian lebih lanjut, ternyata korban yang meninggal sempat terus membeli Benikoji Choleste Help, makanan dengan fungsi seharusnya untuk mengurangi kolesterol.
Pada tanggal 25 Maret, perusahaan mengungkapkan nomor seri 18 jenis produk yang mungkin mengandung bahan-bahan yang tidak terduga.
Korban meninggal disebut membeli nomor seri X304, H306, dan E301.
Nomor seri tertulis di sudut kiri bawah bagian belakang paket produk.
Kobayashi Pharmaceutical mengatakan bahwa mereka akan menarik seluruh produk itu terlepas dari nomor serinya.
Kobayashi Pharmaceutical telah mengumumkan bahwa mereka akan secara sukarela menarik tiga makanan kesehatan yang diproduksi oleh perusahaan, yakni Red Koji Choleste Help, Nattokinase Sarasara Grain GOLD, dan Naishi Help + Cholesterol.
Baca juga: Mantan Pemain Bisbol Ichiro Suzuki Jadi Asisten Khusus Chairman Toyota Jepang
● Toyama Pharmaceutical Co., Ltd., sebuah perusahaan farmasi di Kota Toyama, secara berurutan memberi tahu apotek nasional tentang penghentian penjualan dan penarikan sukarela dua produk makanan kesehatan, Redderm DX dan Rulen Gold.