"Kelompok cadangan memainkan peran penting dalam protes tahun 2023 mengenai reformasi peradilan, yang menurut mereka akan melumpuhkan Mahkamah Agung. Beberapa mengancam tidak akan menjawab panggilan tugas," tulis laporan Memo.
Kelompok pasukan cadangan yang paling menonjol selama protes tersebut, Brothers in Arms, bulan ini mengumumkan bahwa mereka kembali turun ke jalan untuk berdemonstrasi menentang pemerintah, dengan fokus baru pada undang-undang wajib militer.
“Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah melalui protes,” kata Omri Ronen, seorang kapten tentara cadangan dan anggota kelompok tersebut, pada salah satu demonstrasi nasional pada hari Sabtu.
“Ini mungkin kesempatan terakhir kita dan kita tidak boleh menyia-nyiakannya,” katanya.
(oln/memo/*)