Ribuan Warga Yordania Demo di Kedubes Israel, Dukung Gerakan Hamas, Hamas Makin Populer di Yordania
TRIBUNNEWS.COM- Lebih dari 2.000 pengunjuk rasa berkumpul di dekat kedutaan Israel kemarin malam atau hari ketiga demonstrasi yang diwarnai dengan bentrokan.
Ribuan orang berkumpul di Masjid Al Kalouti untuk melakukan demonstrasi untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Salah satu tuntutannya adalah mereka menuntut penutupan Kedutaan Besar Israel di distrik Rabieh di Amman, Yordania.
Polisi yang memegang tongkat memukul mundur ratusan massa yang marah ke Israel dan berusaha menyerbu kompleks kedutaan di distrik Rabae di Amman Yordania.
Polisi anti huru hara Yordania menggunakan tongkat untuk memukul mundur pengunjuk rasa di dekat kedutaan Israel.
Polisi anti huru-hara Yordania memukuli dan menangkap puluhan demonstran yang mencoba berjalan menuju kedutaan Israel yang dijaga ketat di ibu kota Amman, kata para saksi dan penduduk hari ini menurut Reuters.
Banyak demonstran meneriakkan slogan-slogan mendukung Hamas.
Pihak berwenang Yordania khawatir bahwa kampanye pemboman Israel di Gaza dapat memperluas popularitas gerakan Hamas di kalangan banyak warga Yordania.
“Oh Hamas…Semua warga Yordania mendukung Anda,” teriak para pengunjuk rasa.
Di kalangan warga Yordania, banyak di antaranya berasal dari Palestina, mereka turut berduka atas pembantaian di Gaza ketika kampanye pemboman Israel yang tiada henti telah menyebabkan puluhan ribu kematian warga sipil dan meratakan banyak wilayah di wilayah kantong padat penduduk tersebut.
Yordania telah menyaksikan luapan kemarahan publik terbesar di wilayah tersebut sejak Israel melancarkan perang pada 7 Oktober.
Pihak berwenang di Yordania mengatakan protes damai diperbolehkan.
Namun mereka tidak akan menoleransi segala upaya massa yang berusaha mengeksploitasi kemarahan terhadap Israel untuk menciptakan kekacauan atau mencoba mencapai zona perbatasan dengan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Human Rights Watch (HRW) bulan lalu meminta pihak berwenang Yordania untuk mengakhiri tindakan keras yang telah menyebabkan ratusan orang ditangkap karena menyatakan dukungan mereka terhadap warga Palestina di Gaza atau mengkritik kebijakan pemerintah Yordania terhadap Israel.
Banyak pengunjuk rasa yang mengecam sikap pemerintah yang tidak mengambil tindakan, dan mengatakan bahwa rekan-rekan mereka di Gaza dibiarkan menghadapi kekuatan militer Israel sendirian.
Perjanjian perdamaian Yordania dengan Israel sangat tidak populer di kalangan warga Palestina yang menganggap normalisasi sebagai pengkhianatan terhadap hak-hak warga Palestina.
(Sumber: Middle East Monitor)