Houthi Tak Juga Mundur, Malah Luncurkan Empat Drone Serang Kapal Perang AS di Laut Merah
TRIBUNNEWS.COM - Komando Pusat Militer AS (US CENTCOM) pada Kamis (28/3/2024) mengatakan kalau mereka menghancurkan empat drone yang diluncurkan oleh kelompok Houthi sekutu Iran di Yaman di sekitaran perairan Laut Merah.
Pada unggahan di platform X, US CENTCOM menyatakan kalau serangan drone-drone tersebut “menimbulkan ancaman besar terhadap kapal komersial dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.”
Baca juga: Ansarallah Houthi: Kedaulatan Dilanggar, Yaman Deklarasikan Perang Terbuka Lawan AS dan Inggris
Pernyataan Komando Pusat AS menambahkan kalau serangan Houthi tersebut menargetkan kapal koalisi dan kapal perang Amerika.
US CENTCOM menambahkan, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan pada kapal Amerika atau koalisi.
Adapun Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi Houthi menyatakan, kapal-kapal berentitas Israel dan kapal-kapal perang AS, Inggris, dan sekutu mereka kini telah sah menjadi sasaran tembak militer negara yang berpusat di Sanaa tersebut.
Baca juga: Dinamika Yaman dan Konflik di Laut Merah: Selain AS, Houthi Juga Hadapi Tangan Arab Saudi dan UEA
Houthi menjadikan AS dan sekutunya sasaran tembak karena melakukan agresi di Yaman dengan menyerang fasilitas-fasilitas di negara tersebut.
Langkah AS dan Inggris ini tak membuat Houthi mundur dalam melakukan blokade di Laut Merah yang mereka klaim sebagai langkah dukungan dan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina di Gaza melawan agresi Israel.
Houthi bahkan berjanji untuk meningkatkan serangan mereka ke entitas Israel-AS saat bulan Ramadan.
Kapal Perang AS USS Laboon Dihantam Rudal Balistik Jarak Jauh
Serangan Houhti ke kapal perang AS ini memang bukan upaya pertama.
Pada Rabu (13/3/2024) silam, US CENCOM mengabarkan, Houthi Yaman, menembak kapal perang AS, USS Laboon, di Laut Merah, dengan rudal balistik jarak jauh dari wilayah yang dikuasainya.
Dikutip Reuters, dilansir PT, dalam rilis Pusat Komando Militer AS di Timur Tengah, disebutkan, serangan rudal Houthi tidak menimbulkan korban jiwa di kapal perang tersebut.
"CENTCOM mengklaim pihaknya bersama sebuah kapal koalisi, berhasil menangkis serangan rudal Yaman, dan menghancurkan dua drone yang diterbangkan dari wilayah kekuasaan Ansarullah," tulis laporan tersebut.
Menurut CENTCOM, serangan-serangan Houthi, adalah ancaman bagi kapal-kapal Amerika Serikat, dan pelayaran internasional di kawasan.
Sehari sebelumnya Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, Selasa dinihari mengatakan, pasukan Yaman, menembak sebuah kapal peti kemas AS, Pinocchio, di Laut Merah, dengan sejumlah rudal.
Angkatan Bersenjata Yaman, berulangkali mengumumkan tekadnya untuk terus mencegah kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, berlayar di Laut Merah dan sekitarnya, selama agresi militer Israel, terhadap rakyat Palestina, di Gaza, belum dihentikan.
Operasi Houthi Diperluas ke Samudera Hindia dan Tanjung Harapan
Serangan Houthi di Laut Merah selama berbulan-bulan telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah rute perjalanan yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar Afrika selatan.
Ini memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat menyebar dan mengganggu kestabilan Timur Tengah yang lebih luas.
Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap target-target Houthi di Yaman dan menetapkan milisi tersebut sebagai kelompok teroris.