News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Paskah 2024

Pesan Paus Fransiskus ke para Imam dan Klerikus: Hindari Sikap Munafik

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rm Markus Solo Kewuta SVD (no 8 dari kiri di barisan depan) mengikuti Misa Kudus Pemberkatan Minyak Krisma, Minyak Katekumen dan Minyak Orang Sakit sekaligus pembaharuan janji imamat para Imam bersama Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus Vatikan, Kamis pagi waktu setempat (28/3/2024). Paus Fransiskus mengajak para imam dan klerikus (kaum tertahbis) lainnya berhati-hati dalam bersikap, hindari sikap munafik. Foto: vaticannews.va

TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Paus Fransiskus mengajak para imam dan klerikus (kaum tertahbis) lainnya berhati-hati dalam bersikap.

Para klerikus diminta untuk menghindari sikap munafik (clerical hypocrisy).

Karena sikap tak terpuji ini hanya akan menjauhkan diri dari Tuhan.

Upaya menjernihkan, membaharui dan menguatkan panggilan imamat diperoleh melalui penyesalan, penitensi (sikap silih), doa dan sikap ketulusan seperti anak-anak.

Orang nomor satu di Gereja Katolik Se-Dunia itu menyampaikan pesannya dalam Misa Kudus Pemberkatan Minyak Krisma, Minyak Katekumen dan Minyak Orang Sakit di Basilica St Petrus, Kamis (28/3/2024) pagi pukul 09.30 waktu setempat.

Momentum ini dihadiri lebih dari 500 imam dari berbagai negara, dan juga ribuan umat.

Dalam perayaan misa ini, ratusan imam tersebut juga melaksanakan pembaruan janji imamat yang dipimpin langsung dan bersama Paus Fransiskus.

Melalui pandangan mata, Romo Markus Solo SVD Kewuta melaporkan bahwa acara tersebut berlangsung dengan meriah, sekaligus khusuk dan agung.

Ketika memimpin upacara ini, Paus Fransiskus mengambil tempat di wilayah datar dalam Basilica St Petrus, persis di samping kiri berhadapan dengan altar utama.

Ini dilakukan karena alasan kesehatan lutut yang tidak memungkinkan Paus untuk naik ke altar utama. Bagian tengah perayaan, yang adalah Ekaristi di altar, diambil alih oleh seorang Kardinal.

Paus Fransiskus memimpin Misa Kudus Pemberkatan Minyak Krisma, Minyak Katekumen dan Minyak Orang Sakit sekaligus pembaharuan janji imamat para Imam di Basilika Santo Petrus Vatikan, Kamis pagi waktu setempat (28/3/2024). Foto: vaticannews.va

Dalam kotbahnya, Paus Fransiskus merujuk pada rasul Santo Petrus yang sangat dekat dengan Yesus. Sekalipun dekat, Petrus seringkali mengalami krisis dan kegoncangan iman, ibarat hilang pandangan dari Yesus atau hilang pegangan padaNya.

Pada saat-saat seperti itu, masih menurut Paus Fransiskus, Petrus berjuang untuk kembali dekat dengan Tuhan dengan segala upaya, terutama kembali menghidupi imannya yang tengah rapuh.

“Puncak kegoncangan iman adalah penyangkalan terhadap Tuhan Yesus selama tiga kali yang diakhiri dengan tangisan pilu. Poin ini menurut Paus memiliki pesan kuat. Beliau berpesan agar para imam yang mengalami masa-masa tangisan dalam hidup, menggunakan air mata itu untuk membersihkan hati, pikiran dan jiwa serta menjernihkannya untuk kembali menemukan jalan menuju Tuhan,“ jelas Rm Markus Solo yang mencatat pesan Paus Fransiskus tersebut.

Oleh karena itu, Paus Fransiskus berpesan, para imam diminta harus menghindari sikap kemunafikan klerikalis (clerical hypocrisy) yang hanya menjauhkan diri dari Tuhan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini