TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberhentikan salah satu pejabatnya yaitu wakil kepala Kantor Kepresidenan, Andrei Smirnov.
Ini menjadi tindakan Zelensky menghentikan sejumlah pejabatnya dalam beberapa hari terakhir.
Smirnov merupakan orang yang berpengaruh di istana kepresidenan, ia sangat dikenal pada sistem pengadilan.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-767: Atlet Rusia dan Belarusia Ditolak di Olimpiade Paris
Namun ia diduga melakukan tindakan penyalahgunaan wewenang.
Media Ukraina, Strana mengungkapkan bahwa Smirnov diduga melakukan tindakan korupsi.
Biro Anti-Korupsi Nasional Ukraina (NABU) dikabarkan sedang bersiap untuk mendakwa dia dengan dugaan berdasarkan pasal pengayaan ilegal.
Bahkan saudaranya di
ketahui membeli sebuah rumah mewah dan ada dugaan dananya berasal dari hasil korupsi.
"Kita berbicara tentang pembelian rumah mewah yang dilakukan saudaranya selama perang besar-besaran, seperti yang diberitakan sebelumnya oleh media," ujar sumber Strana.
NABU sedang menyelidiki apakah pembelian ini mungkin terkait dengan aktivitas Smirnov sebagai wakil kepala Kantor Kepresidenan.
Belum lama ini, Pengadilan Tinggi Anti Korupsi memberi detektif NABU akses ke materi arsip pribadi Smirnov sebagai mantan wakil Dewan Regional Dnipropetrovsk, serta materi lain yang berisi contoh tulisan tangan dan tanda tangan Smirnov.
Ingatlah bahwa, bersama dengan Smirnov, Zelensky memecat wakil Ermak lainnya, Alexei Dneprov. Irina Mudraya dan Elena Kovalskaya langsung diangkat ke posisi mereka yang diberhentikan.
Baca juga: Takut Harga Naik, AS Minta Ukraina Setop Serang Pabrik Migas Rusia, Zelensky Tak Peduli
Pada tanggal 26 Maret, Presiden Volodymyr Zelenskyy memecat Oleksii Danilov dari jabatan sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina dan menunjuk Oleksandr Lytvynenko, mantan kepala Badan Intelijen Asing untuk posisi ini.
Tiga hari kemudian Presiden memecat Andrei Smirnov dan Oleksii Dniprov, dua wakil Andrii Yermak, kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, dan menunjuk Iryna Mudra dan Olena Kovalska untuk posisi tersebut.
Sedangkan tanggal 30 Maret, Volodymyr Zelenskyy memberhentikan ajudan pertamanya, Serhii Shefir, bersama dengan penasihatnya Mykhailo Radutskyi, Serhii Trofimov, Oleh Ustenko, serta komisaris ekstra-anggaran untuk kegiatan sukarelawan dan untuk memastikan hak-hak para pembela HAM – Nataliia Pushkarova dan Aliona Verbytska.
Dalam postingannya di Telegram, Zelenskyy mengatakan perombakan pemerintahan yang terjadi pekan ini bukanlah perubahan yang ia persiapkan.
“Kita terus melakukan penataan ulang lembaga-lembaga negara. Ada beberapa perubahan pada minggu ini. Dan itu belum semuanya merupakan perubahan yang telah dipersiapkan. Saat ini, ada keputusan baru tentang penasihat. Saya berterima kasih kepada semua orang atas pekerjaan mereka. Kami membuat kantor lebih fungsional," kata Zelensky dikutip Pravda.