Saat ditangkap, Avitan memiliki enam pistol dan 200 peluru.
Pistol-pistol itu di antaranya sebuah Sig Sauer, dua Glock dan sebuah Smith & Wesson.
“Selama berada di sana, tersangka berbelanja di toko-toko mewah di ibu kota. Dia terlihat hidup mewah, makan di restoran bintang lima juga,” kata sumber tersebut.
Ia juga diyakini mengadakan pertemuan dengan beberapa orang di hotel.
Kemudian pada tanggal 30 Maret, Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Razarudin Husain mengatakan bahwa sepasang suami istri, berusia 40 dan 42 tahun, ditangkap di bazar Ramadhan di Kuala Selangor sehari sebelumnya.
Pasangan suami istri itu diduga memberikan enam pistol kepada pria Israel tersebut.
Investigasi membuat polisi percaya bahwa senjata tersebut diperoleh dari negara tetangga sebelum dibeli oleh pria Israel menggunakan mata uang kripto.
Pasangan itu juga kedapatan membawa senjata api.
IGP mengatakan bahwa selama interogasi, Avitan mengatakan kepada polisi bahwa dia datang ke Malaysia untuk membunuh sesama warga Israel karena perselisihan keluarga.
Namun polisi tidak menutup kemungkinan dia adalah agen intelijen asing.
Media Israel Sebut Avitan adalah Mafia
Baca juga: Mendagri Malaysia Sebut Paspor yang Dipakai Terduga Mata-mata Israel Asli Buatan Pemerintah Prancis
Sementara itu pada hari Sabtu (30/3/2024), surat kabar Times of Israel melaporkan bahwa beberapa outlet berita Ibrani telah mengidentifikasi Avitan sebagai rekan Musli bersaudara, sebuah keluarga mafia Israel.
The Times mengutip situs berita Mako yang melaporkan bahwa tersangka dalam perjalanan untuk membunuh Eran Haya, kepala keluarga kriminal saingannya.
Avitan dilaporkan memakai paspor Prancis untuk dapat masuk ke Malaysia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)