TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Norwegia membantah terkait meninggalnya pembakar Alquran, Salwan Momika.
Dikutip dari media ultra-kanan Norwegia, Document, unit kepolisian imigrasi Norwegia menyebut bahwa meninggalnya Salwan Momika hanyalah rumor.
Hal ini diketahui dari konfirmasi pihak Departemen Komunikasi Norwegia.
"Unit imigrasi polisi (PU) tidak mengetahui bahwa seseorang dengan nama di atas (Salwan Momika) telah meninggal di Norwegia baru-baru ini."
"Kami mendapat tanggapan dari departemen komunikasi," demikian pernyataan dari Kepolisian Norwegia, diktuip dari Document pada Rabu (3/4/2024).
Kemudian, kepolisian di ibu kota Norwegia, Oslo pun turut membantah isu meninggalnya Salwan Momika.
"Kepolisian Oslo mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima beberapa pertanyaan tentang kasus ini, tetapi dikatakan bahwa informasi tersebut tidak benar," ujar Kepolisian Oslo.
Di sisi lain, salah satu media asal Italia, Radio Genoa, juga mengaku hanya mengabarkan ulang kabar terkait meninggalnya Salwan Momika dari akun X, Visegrad 24.
Bahkan, akun Visegrad 24 juga telah menghapus cuitannya terkait meninggalnya Salwan Momika.
"Mereka yang mengumumkan kematian Momika dengan lebih dari 1 juta tayangan telah menghapus cuitan tersebut. Kami sedang menunggu konfirmasi lebih lanjut," tulis Radio Genoa.
Ketidakbenaran informasi tersebut semakin menguat ketika tidak ada satupun media nasional di Norwegia memberitakan kematian Salwan Momika.
Profil Salwan Momika
Salwan Sabah Matti Momika atau yang lebih dikenal sebagai Salwan Momika merupakan pria kelahiran Juni 1986.
Dikutip dari Arab News, dirinya merupakan pengungsi di Irak dan mencari suaka hingga ke Swedia.
Sebelum pindah ke Swedia, Salwan Momika aktif berkecimpung di dunia politik Irak.
Dia dipilih untuk menjadi bagian dari kelompok milisi al-Hashed al-Shaab yang memerangi kelompok militan ISIS.
Kemudian, setelah pindah ke Swedia, namanya viral ketika dirinya membakar Alquran di depan masjid di ibu kota Swedia, Stockholm pada 28 Juni 2023 lalu.
Baca juga: 4 Kontroversi Salwan Momika Sebelum Dilaporkan Tewas di Norwegia
Aksinya itu sampai dikecam oleh negara Islam seperti Yordania, Iran, hingga Uni Emirat Arab (UEA).
Bahkan Indonesia turut mengecam aksi pembakaran Alquran oleh Salwan Momika.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan aksi tersebut telah melukai perasaan umat Islam.
"Indonesia mengecam keras aksi provokatif pembakaran Al Quran oleh seorang warga negara Swedia di depan Masji Raya Sodemalm, Stockholm saat Hari Raya Idul Adha," tulis Kemlu lewat akun X resminya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)