“Saat ini, tidak ada prioritas yang lebih tinggi di Gaza selain melindungi warga sipil, meningkatkan bantuan kemanusiaan, dan memastikan keamanan bagi mereka yang memberikan bantuan. Israel harus menghadapi momen ini,” katanya.
AS telah memberikan bantuan militer dan dukungan diplomatik yang penting untuk Israel selama hampir enam bulan ini.
Dukungan terhadap kemampuan Israel untuk mempertahankan diri telah menjadi landasan kebijakan luar negeri AS selama lebih dari setengah abad.
Hingga saat ini belum ada indikasi bahwa AS siap untuk mempersyaratkan – apalagi menahan – bantuan militer.
Departemen Luar Negeri baru-baru ini menyetujui pengiriman 1.800 bom MK-84 seberat 907 kg ke Israel, dan keputusan tersebut dilaporkan diambil pada hari serangan WCK.
Perundingan Gencatan Senjata
Sementara itu, pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan tidak ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata di Gaza meski kelompok Palestina menunjukkan fleksibilitasnya.
“Negosiasi terjebak dalam lingkaran setan,” kata Hamdan.
Lebih dari 33.000 warga Palestina tewas dalam perang tersebut, kata pejabat medis Gaza.
Hamas mengatakan 6.000 pejuangnya termasuk di antara korban jiwa.
Para pejabat Israel mengatakan jumlah korban tewas pejuang Palestina lebih dari dua kali lipat jumlah tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)