Barang-barang yang laris terjual di antaranya radio transistor dan generator listrik.
Rami Levi, warga Israel pemilik jaringan supermarket Rami Levi, mengatakan penjualan pada hari itu lebih tinggi daripada hari biasanya.
Namun, belum diketahui dengan pasti apakah kenaikan itu disebabkan oleh semakin dekatnya Paskah atau kepanikan karena situasi keamanan saat ini.
Meski demikian, pemilik itu mengklaim tidak ada lonjakan penjualan.
“Orang-orang bisa tenang. Tidak ada perkiraan kelangkaan,” kata dia.
Sementara itu, Eitan Yochananof yang menjadi pemilik jaringan toko Yochanov menyebutkan ada kenaikan penjualan air mineral hingga 300 persen.
Namun, dia juga mengklaim tidak ada kepanikan yang terjadi.
Baca juga: Takut Ancaman Besar Iran, Israel Dikabarkan Mulai Evakuasi Duta Besarnya di Seluruh Dunia
Adapun staf jaringan toko elektronik berujar bahwa tokonya telah menjual ribuan genset.
“Setiap kali kami membawa stok genset ke toko, genset itu segera ludes terjual,” kata staf itu.
Dia mengatakan warga Israel takut aliran listrik akan mati jika ada serangan rudal ke jaringan listrik.
Beberapa pemerintah kota di Israel pada hari Kamis sudah mengimbau warga untuk bersiap menghadapi situasi apa pun.
Federasi Otoritas Lokal di Israel menyebut, sudah mematangkan pembelian 600 walkie-talkie untuk kepentingan darurat.
“Saya minta semua warga di seluruh negara ini untuk emmatuhi perintah Komando Front Dalam Negeri dan pihak berwenang setempat, dan inilah bagaimana kita menangani situasi apa pun yang mungkin muncul,” kata Haim Bibas yang menjadi kepala federasi itu.
Sementara itu, militer Israel mengaku telah mengganggu sinyal GPS di Israel tengah sebagai upaya “untuk menetralkan beberapa ancaman”.