Kata Al-Kabbi, Nujaba telah berhasil menyerang pangkalan-pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan dan target penting di dekat Laut Mati, Ashdod, Haifa, dan Pelabuhan Eilat.
Menurutnya, Poros Perlawanan juga berhasil menantang hegemoni Amerika Serikat (AS) meski dengan kekuatan yang terbatas.
Kaabi menuding AS dan Israel menargetkan wanita dan anak-anak di Gaza dengan semua jenis bom. Namun, hal itu tak mampu membuat mereka bertekuk lutut.
Dia mengatakan kelompok perlawanan Irak tidak akan mengabaikan peran AS yang menjadi pendukung utama rezim Israel.
Kelompok itu, kata dia, akan terus melawan pendudukan AS di Irak.
Khamenei: Israel akan terima tamparan di muka
Sementara itu, pemimpin Revolusi Islam di Iran, Imam Sayyed Khamenei, berjanji bahwa nantinya rezim Israel akan menerima tamparan di muka.
Baca juga: Negaranya Membela Palestina, Ribuan Warga Rusia Berperang Untuk Israel
Dia juga mengatakan dunia Islam nantinya akan merayakan kehancuran entitas Zionis.
Dalam pidatonya kepada para pejabat Iran itu, Khamenei mengklaim serangan Israel yang menewaskan jenderal Iran di Suriah awal pekan ini gagal menyelamatkan Israel dari kekalahannya di Gaza.
“Upaya pengecut dari rezim Zionis seperti yang mereka lakukan di Suriah tidak akan menyelamatkan mereka dari kekalahan. Sudah pasti nantinya mereka akan menerima tamparan di muka atas upaya itu,” katanya dikutip dari Al Manar TV.
“Kekalahan rezim Zionis di Gaza akan berlanjut dan rezim ini akan mendekati kemuduran dan keruntuhan,” katanya menambahkan.
Khamenei mengatakan selama enam bulan terakhir rezim Zionis telah menderita dua kekalahan besar.
Yang pertama terjadi pada tanggal 7 Oktober 2023 saat Operasi Banjir Al-Aqsa.
Adapun yang kedua ialah kegagalan Zionis mencapai tujuannya dalam perang di Gaza seperti yang sudah mereka sampaikan sebelumnya.
Kata Khamenei, besarnya kejahatan yang dilakukan Israel di Gaza itu “belum pernah terjadi dalam sejarah”.