TRIBUNNEWS.COM - Pasukan darat Israel mundur dari Khan Younis di Jalur Gaza selatan karena kewalahan menghadapi serangan dari kelompok perlawanan Palestina, Quds Press melaporkan dengan mengutp seorang pakar militer Yordania.
Jalal Al-Abadi mengatakan, selama dua hari terakhir tentara Israel mengalami pukulan telak.
14 tentara dan perwiranya tewas di tangan Brigade Al-Qassam di Khan Younis.
Al-Abadi mengatakan kepada Quds Press, sebagai akibat dari kekalahannya di Khan Younis, Israel hanya ingin mengandalkan Angkatan Udara dan drone untuk menyerang daerah tersebut.
Dia menambahkan Israel juga mungkin berupaya menyusun kembali pasukannya untuk mengantisipasi meningkatnya ketegangan di Lebanon selatan, mengingat mayoritas pasukan militer Israel berada di utara dekat perbatasan dengan Lebanon.
“Pendudukan Israel ingin memasuki Rafah hanya untuk menyelamatkan muka, meskipun ada upaya Eropa dan Amerika untuk mencegahnya, namun apa yang terjadi di Khan Younis akan tercermin di Rafah, dan pendudukan akan berpindah dari satu kegagalan ke kegagalan lainnya,” kata Al-Abadi.
Pada hari Minggu (7/4/2024), juru bicara militer Israel mengumumkan mereka telah menarik semua pasukan darat dari Jalur Gaza selatan setelah empat bulan pertempuran.
IDF hanya menyisakan satu batalion di daerah yang ditetapkan untuk memotong wilayah utara dan selatan Gaza guna mencegah konflik penduduk yang mengungsi di utara kembali ke rumah mereka.
Media Israel beralasan penarikan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan invasi darat ke Rafah.
6 Bulan Perang Israel-Hamas
Perang Israel-Hamas kini telah berlangsung lebih dari 6 bulan sejak pertama kali meletus pada 7 Oktober 2023.
Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, karena sekutu-sekutunya terus memberikan lebih banyak senjata serta dukungan politik.
Baca juga: Mundur Tanpa Hasil, Ini yang Bikin Tentara Israel Gagal di Khan Younis, Mati Kutu di Perang Kota
Perundingan yang dimediasi beberapa pihak pun belum menghasilkan gencatan senjata.
- Berapa banyak orang yang terbunuh atau terluka?
Dikutip dari AlJazeera, setidaknya 33.137 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, kata Kementerian Kesehatan di Gaza.
Ribuan lainnya hilang di bawah reruntuhan bangunan dan infrastruktur, dan diperkirakan tewas.