TRIBUNNEWS.COM – Gempuran militer Israel yang tak kunjung mereda, membuat para pengungsi di sebuah kompleks sekolah di Deir al-Balah, Gaza kekurangan pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Kendati bantuan kemanusian mulai dikirimkan ke Pengungsi Palestina.
Namun nyatanya paket-paket tersebut tersebut belum cukup memenuhi kebutuhan jutaan pengungsi di kamp penampungan.
Hingga mereka kesulitan untuk menyajikan hiadangan makanan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 10 April 2024.
Adalah Fayez Abdelhadi, salah satu pengungsi di kompleks sekolah di Deir al-Balah, Gaza menjelaskan kondisi jutaan pengungsi selama dua bulan terakhir sangat memprihatinkan.
“Makanannya tidak cukup. Saya tidak menerima paket makanan selama dua bulan. Baru kemarin kami menerima satu paket. Itu tidaklah cukup untuk saya, anak-anak saya dan 18 orang lainnya yang bersama saya," kata Abdelhadi dikutip dari Reuters.
"Bahkan jika satu orang menerima satu paket per hari pun tidak akan cukup,” Imbuhnya.
Tak hanya mengalami krisis pangan, serangan yang dilakukan militer Israel juga membuat keluarga di Gaza mengalami kekurangan persediaan kebersihan dasar seperti sabun dan deterjen.
“Kami bahkan tidak memiliki persediaan perlengkapan kebersihan, sedangkan kami tinggal di daerah di mana wabah penyakit menyebar luas. Tidak ada sabun, klorin, desinfektan, dan semacamnya,” lanjutnya.
Hal ini harus dirasakan masyarakat Gaza imbas tindakan Israel yang memblokir bantuan makanan bagi warga sipil Gaza.
Israel bersikukuh tindakan blokade dilakukan untuk melumpuhkan kekuatan militan Hamas.
Akan tetapi akibat aksi pemblokiran akses pangan kini jutaan warga Palestina tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan dengan baik.
Baca juga: Ramadan di Jerusalem: ‘Kami hanya memikirkan Gaza
Tak hanya itu, aksi pemblokiran yang dilakukan Israel membuat 89 toko roti yang berada di Kota Gaza dan Gaza utara selama beberapa pekan terakhir tidak dapat lagi mendistribusikan makanan kepada pengungsi.
Imbasnya sebanyak 2,3 juta rumah tangga di jalur gaza menderita kerawanan pangan akibat aksi blokade yang dilakukan militer israel.