News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Presiden Iran Ngamuk Singgung HAM Internasional, 3 Anak Ketua Hamas Tewas Bumerang Keruntuhan Israel

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Universitas Birzeit, pendukung Hamas, Fatah, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (DFLP), berkumpul untuk debat yang diadakan sebelum Pemilihan Dewan Mahasiswa, di Ramallah, Tepi Barat pada 23 Mei 2023.

Amir Abdollahian mengutuk kekejaman tersebut sebagai “serangan kriminal dan pengecut yang dilakukan oleh rezim Zionis yang sedang merebut kekuasaan.”

"Kemartiran anggota keluarga pemimpin Hamas berfungsi sebagai pendahulu bantuan ilahi dan kemenangan bagi bangsa Palestina, dan sumber rasa malu, kekalahan, kehinaan, dan aib bagi para penjahat Zionis dan pendukung mereka,” katanya.

Pengorbanan seperti ini “tidak diragukan lagi akan meningkatkan keyakinan bangsa Palestina dan tekad untuk [menjalankan] ketabahan dan perlawanan terhadap pembebasan Palestina tercinta dan akan mempercepat kekalahan dan keruntuhan rezim Zionis yang tak berdasar,” tulis pesan tersebut.

Tuntutan Tak Berubah

Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada hari Rabu, bertepatan saat umat muslim merayakan Idul Fitri. (Kolase Tribunnews)

Pada hari di mana keturunan ketua Hamas tewas, Israel secara resmi mengkonfirmasi serangan tersebut.

“Sebuah pesawat menyerang tiga operasi militer Hamas yang melakukan aktivitas teroris di Jalur Gaza tengah,” kata dinas keamanan Israel Shin Bet dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip dari Media China, Shine.

Berdasarkan keterangan, ketiga putra yang tewas adalah Amir Haniyeh, Mohammad Haniyeh, dan Hazem Haniyeh.

IDF menambahkan dalam pernyataannya bahwa mereka “mengetahui klaim bahwa kerabat Haniyeh lainnya dirugikan, di antaranya adalah anak di bawah umur. Informasi ini tidak diverifikasi oleh IDF.”

Haniyeh mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera TV setelah serangan itu bahwa pembunuhan putra-putranya tidak akan mempengaruhi tuntutan Hamas dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza.

Haniyeh, pemimpin Hamas berusia 61 tahun, tinggal di Qatar.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini