TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas yang baru saja kehilangan 3 anaknya usai diserang oleh pasukan zionis Israel.
Diketahui, Israel terus mekancarkan serangan di Gaza utara, termasuk saat Idul Fitri 1445 H.
Serangan itu juga menewaskan tiga putra pemimpin Hamas tersebut, Rabu (10/4/2024).
Ismail Haniyeh telah lama memiliki jabatan penting di Hamas.
Pria kelahiran 1963 di Kamp Pengungsi Shati di Gaza, terpilih sebagai kepala Politbiro Hamas pada tahun 2017.
Ia menjadi Perdana Menteri pemerintah Otoritas Palestina setelah kemenangan Hamas dalam pemilihan legislatif tahun 2006, tetapi diberhentikan dari posisinya oleh Presiden Mahmoud Abbas pada tahun 2007, dikutip dari ecfr-eu.
Pada Agustus 2017, ia memimpin delegasi tingkat tinggi Hamas ke Iran di mana ia bertemu dengan Pemimpin Tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei.
Jabatan tersebut menandai pembaruan hubungan hangat menyusul perselisihan mengenai keterlibatan Iran dalam perang saudara di Suriah.
Haniyeh memimpin blok parlemen “Perubahan dan Reformasi” Hamas yang memenangkan pemilihan legislatif tahun 2006.
Atas nama Hamas, ia menandatangani perjanjian rekonsiliasi Shati tahun 2014 dengan Fatah.
Dia juga pertama kali menjadi terkenal sebagai rekan dekat pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Sheikh Ahmed Yassin.
Baca juga: 3 Putra Baru Saja Dibunuh Israel, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Sudah Kehilangan 60 Anggota Keluarga
Ismail Haniyeh juga pernah menjalani beberapa hukuman di penjara Israel pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Ia juga pernah dideportasi dari Gaza ke Lebanon pada tahun 1992 bersama 400 tokoh dan aktivis lainnya, sebelum kembali ke Gaza pada tahun berikutnya.
3 Anak Ismail Haniyeh Tewas
Dalam wawancara dengan Al Jazeera Arab, Haniyeh membenarkan pembunuhan anak-anaknya Hazem, Amir, dan Mohammad serta sejumlah cucunya pada hari Rabu (10/4/2024), saat Idul Fitri 1445 H.