TRIBUNNEWS.COM - Rusia meluncurkan roket Angara-5 dari Vostochny Cosmodrome pada Kamis (11/4/2024).
Angara-5 merupakan roket pertama yang dikembangkan di Moskow sejak Uni Soviet dibubarkan.
Awalnya Angara-5 dijadwalkan meluncur ke luar angkasa pada Selasa (9/4/2024), tetapi peluncuran dibatalkan dua menit sebelum jadwal.
Hari berikutnya, yakni Rabu (10/4/2024), peluncuran juga dibatalkan pada menit-menit terakhir.
Menjelaskan mengapa peluncuran dibatalkan, Kepala Perusahaan Antariksa Rusia (Roscosmos) Yury Borisov mengatakan kepada wartawan bahwa peluncuran tersebut dilakukan sebagai bagian dari proses pengujian.
Yang menjadi fokus utama dari aktivitas tersebut bukan kecepatan tetapi kesuksesan.
“Tahap pengujian saat ini ditujukan untuk mengidentifikasi nuansa tersebut,” kata Borisov, dikutip dari Anadolu.
Dari laporan yang ditulis Reuters, peluncuran dibatalkan menyusul adanya kerusakan sistem tekanan dan kemudian masalah pada sistem kontrol peluncuran mesin.
Para pejabat lega karena berhasil meluncurkan Angara-5 beberapa jam sebelum Rusia merayakan Hari Kosmonot, yang menandai hari 63 tahun yang lalu ketika Yuri Gagarin dari Uni Soviet menjadi manusia pertama di luar angkasa.
“Ada mesin yang menyala, penerbangan normal,” kata pengontrol misi saat roket meluncur ke luar angkasa, mencapai kecepatan lebih dari 25.000 kilometer (15.500 mil) per jam dalam hitungan menit.
“Tangki bahan bakar terlepas dan kemudian bagian tengah terlepas dan muatan uji ditempatkan ke orbit,” kata badan antariksa Rusia, Roscosmos.
Baca juga: Rusia Diklaim Akan Kerahkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa, Barat Ketar-ketir, Kremlin Buka Suara
Rusia memulai proyek Angara beberapa tahun setelah pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Uji terbang Angara-A5 pertama dilakukan pada tahun 2014, dan uji terbang lainnya menyusul pada tahun 2020, keduanya dari Plesetsk di Rusia utara. Tes parsial yang dilakukan pada tahun 2021 gagal.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)