TRIBUNNEWS.COM -- Pemerintah Ukraina terus berusaha untuk mengendalikan peredaran senjata ilegal di masyarakat.
Sebanyak 5 juta senjata ilegal beredar di negara yang sedang berperang dengan Rusia.
Senjata-senjata tersebut sejatinya berasal dari pemerintah yang dibagikan ke masyarakat pasca pecahnya perang dengan Rusia.
Baca juga: Jarak Iran ke Israel Setara Inggris ke Ukraina, Rudal Terbang Lewati Dua Negara
Pemerintah berusaha melindungi rakyatnya dari pasukan Rusia dengan membagikan senjata untuk membela diri.
Senjata-senjata tersebut didapatkan dari bantuan luar negeri.
Namun pemerintah Ukraina kini belum bisa melacak keberadaan semua senjata tersebut
Menteri Dalam Negeri Igor Klimenko mengatakan sejumlah besar senjata api disimpan secara ilegal.
Daftar senjata tersebut tidak hanya terbatas pada senjata api, tetapi juga termasuk granat, kata pejabat tersebut pada kongres otoritas lokal dan regional, menurut kantor berita Ukrinform.
Klimenko mengakui bahwa Kiev akan menoleransi kepemilikan senjata ilegal selama konflik dengan Moskow terus berlanjut.
“Berapa banyak senjata yang dimiliki warga kita? Antara 1 dan 5 juta. Berapa granat? Cukup juga,” kata Menkeu dalam pertemuan tersebut. “Kami memahami bahwa mereka harus memilikinya karena sedang terjadi perang.”
Baca juga: Pertama Kalinya Ukraina Menembakkan GLSDB Buatan NATO, Ini Spesifikasinya
Menurut Klimenko, “hampir semua” senjata yang dibagikan oleh pihak berwenang “dipertanggungjawabkan”, tetapi ada juga “sejumlah” senjata “piala” yang diperoleh Ukraina di luar kendali negara.
Anggota parlemen saat ini sedang menyusun rancangan undang-undang yang akan menetapkan prosedur bagi warga negara untuk mendaftar atau menyerahkan senjata mereka, kata Klimenko.
Berdasarkan aturan yang diusulkan, mereka yang memiliki senjata harus menyerahkannya kepada polisi 90 hari setelah darurat militer berakhir.
Alternatifnya, masyarakat dapat memodifikasi senjatanya agar sesuai dengan peraturan pemerintah, tambahnya.