Ukraina belum mengembangkan budaya kepemilikan senjata sipil, kata menteri tersebut, seraya menambahkan bahwa banyak orang yang kembali dari medan perang mungkin memiliki masalah mental.
Russia Today sebeumnya memberitakan, para pejabat Rusia sebelumnya memperingatkan bahwa senjata yang dikirim ke Kiev dapat masuk ke pasar gelap dan jatuh ke tangan teroris atau kelompok kejahatan terorganisir.
Pada bulan Oktober 2022, pihak berwenang Finlandia melaporkan bahwa senjata yang dikirim ke Ukraina oleh pendukung negara Barat tersebut sampai ke negara Nordik tersebut dan berakhir di tangan kelompok kriminal lokal.
Senjata yang dipasok ke Kiev juga dilaporkan ditemukan di Swedia, Denmark, dan Belanda pada saat itu.
Pada musim panas 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan “senjata anti-tank Barat” yang dikirim ke Ukraina ditemukan di sekitar perbatasan Israel. Sebuah laporan Newsweek yang diterbitkan pada waktu yang hampir bersamaan menyatakan bahwa tidak semua senjata Barat yang ditujukan untuk Ukraina telah tiba di tujuan.
Mengutip seorang pejabat pertahanan Israel, majalah tersebut mengklaim bahwa Yerusalem Barat telah melihat tanda-tanda penyelundupan senjata-senjata tersebut dari Ukraina ke Iran.