Serangan Iran Membuat Rencana Invasi Israel ke Rafah Terhenti
TRIBUNNEWS.COM- Serangan Iran membuat invasi Rafah Israel terhenti, sebuah Laporan menyebutkan.
Respons militer Israel terhadap serangan Iran akan menghabiskan sumber daya untuk melanjutkan genosida di Gaza.
Israel hampir melancarkan serangan darat di kota Rafah di Gaza tetapi menunda kampanye tersebut setelah Iran melancarkan serangan balasan besar-besaran terhadap Israel pada akhir pekan, CNN melaporkan pada 15 April.
Mengutip sumber-sumber Israel, CNN melaporkan bahwa Angkatan Udara Israel akan mulai menyebarkan selebaran di beberapa bagian Rafah pada hari Senin sebagai persiapan untuk serangan darat ke kota paling selatan Gaza di mana lebih dari 1 juta pengungsi Palestina berlindung dari kampanye pemboman Israel selama enam bulan.
Rencana tersebut diduga terhenti setelah Iran melancarkan serangan yang melibatkan sekitar 300 rudal dan drone ke Israel pada Sabtu malam.
Sebagian besar dicegat oleh sistem anti-rudal Israel, namun beberapa rudal berhasil menembus pertahanan kebanggaan Israel dan menghantam pangkalan militer utama dan pusat pengumpulan intelijen.
Kabinet perang Israel menghabiskan hari Minggu dan Senin untuk memperdebatkan kemungkinan tanggapan terhadap serangan Iran, yang merupakan pembalasan atas pemboman Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus dua minggu lalu, yang menewaskan seorang jenderal penting Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
CNN menulis bahwa menurut salah satu pejabat Israel, “Israel tetap bertekad untuk melakukan serangan darat di Rafah, meskipun waktu evakuasi warga sipil dan serangan darat yang akan datang masih belum jelas saat ini.”
Militer Israel menolak berkomentar.
Netanyahu secara terbuka telah mengancam akan menyerang Rafah selama berbulan-bulan, dengan menyatakan bahwa batalion tempur Hamas yang tersisa perlu dibubarkan.
Para pejabat PBB dan pekerja bantuan telah memperingatkan bahwa invasi ke kota perbatasan akan mengakibatkan “pertumpahan darah” karena sekitar 1,4 juta warga sipil terkonsentrasi di sana, termasuk banyak yang tinggal di tenda-tenda dan tidak memiliki tempat yang aman untuk melarikan diri.
Perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 33.000 warga Palestina dan secara luas dipandang sebagai genosida, mempengaruhi diskusi kabinet perang mengenai kemungkinan tanggapan terhadap serangan Iran.
Membuka front lain dalam perang dengan Iran memerlukan perhatian dan sumber daya yang berpindah dari Gaza, tempat Israel berupaya mengalahkan Hamas, melakukan pembersihan etnis terhadap 2,3 juta penduduk asli Palestina, dan mendirikan koloni Yahudi.