TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersikeras untuk membalas Iran, menyusul serangan balasannya terhadap Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.
Netanyahu menolak saran dari Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, dan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, untuk menahan diri.
Kedua menteri luar negeri itu bertemu dengan Netanyahu di Kantor Perdana Menteri Israel di Yerusalem pada Rabu (17/4/2024).
Menurut laman Pemerintah Israel, Netanyahu menolak saran Jerman dan Inggris untuk menahan diri dengan alasan Israel berhak mempertahankan diri dari serangan Iran.
"Kami akan membuat keputusan sendiri mengenai tanggapan terhadap serangan Iran. Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mempertahankan diri," kata Netanyahu, dikutip dari laman resmi Pemerintah Israel.
Alasan Israel untuk mempertahankan diri juga pernah diungkapkan oleh Netanyahu saat menghadapi Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan oleh gerakan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu.
Israel Ingin Unjuk Kekuatan
Media AS, AP News, memperkirakan Israel tidak mungkin menyerang Iran secara langsung setidaknya tanpa dukungan dari sekutu utamanya, AS.
Masih belum terungkap apakah Israel akan menyerang Iran secara langsung atau melalui metode rahasia seperti menargetkan komandan senior Iran atau kelompok militan yang didukung Iran di negara lain.
Presiden AS, Joe Biden, memperingatkan bahwa AS tidak akan terlibat secara langsung dalam serangan Israel terhadap Iran.
Kemungkinan AS hanya membantu untuk memasok senjata dan melindungi Israel dari ancaman serangan lainnya.
Baca juga: Israel Batal Serang Iran pada Senin Kemarin, Kini Langsung Ubah Rencana
Sementara itu, Dewan Perang Israel telah menggelar rapat untuk menentukan rencana pembalasan terhadap Iran.
Sebelumnya, Komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Kayumarth Heydari mengejek Israel memiliki pertahanan yang lemah tanpa sekutunya, yang membantu menembak rudal dan drone Iran.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, mengatakan Israel akan mengerahkan berbagai kemampuan militer dan mengerahkan sekutu untuk membalas Iran.
Meski tidak diungkapkan secara langsung, hal ini menunjukkan komitmen Israel untuk memperlihatkan kekuatan militernya dalam menghadapi Iran.