Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Di tengah panasnya sentimen perang, Iran justru menggelar parade militer besar-besaran dengan memamerkan sejumlah senjata militer canggih seperti drone dan rudal balistik jarak jauh.
Adapun beberapa drone dan rudal yang dipamerkan diantaranya versi drone Ababil, Arash dan Mohajer serta rudal balistik jarak menengah Dezful dan sistem rudal pertahanan udara S-300.
Mengutip dari Al Jazeera, parade ini sengaja digelar Presiden Iran Ebrahim Raisi untuk merayakan kesuksesan pasukan elit Iran (IRGC) menyerang Israel dengan drone dan rudal pada akhir pekan lalu hingga memicu kepanikan warganet terkait isu adanya potensi perang dunia ke III.
Baca juga: Konflik Iran-Israel Disebut Tak Ganggu Cadangan BBM Dalam Negeri, Pemerintah Tegaskan Tetap Waspada
“Operasi ini menunjukkan bahwa angkatan bersenjata kami siap,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidato yang kepada tentara reguler dan Korps Garda Revolusi.
Iran Pastikan Pasukannya Siap Melakukan Pertempuran
Belum lama ini Komandan Angkatan Udara Iran, Amir Hamid Vahedi, mengungkapkan kesiapan tempur dari pasukan angkatan udara Iran untuk menghadapi serangan balik dari tentara Netanyahu.
Tak tanggung-tanggung untuk menghadapi serangan balik Israel, pasukan Iran akan menerjunkan pesawat pembom dan perlindungan udara hingga skuadron Sukhoi-24 untuk berpartisipasi dalam respons terhadap musuh jika terjadi serangan terhadap Iran benar-benar terjadi.
"Kami 100 persen siap di semua area penerbangan, baik perlindungan udara atau pembom, dan siap menyerang," kata Komandan itu.
Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas gertakan yang belakangan ini lontarkan PM Netanyahu dan para panglima militernya terkait serangan balik yang akan dilakukan Israel ke wilayah Iran.
Senada dengan Netanyahu, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari juga turut mengutuk tindakan yang dilakukan Iran, ia bahkan mengancam akan melakukan pembalasan atas eskalasi yang dilakukan pasukan elit Iran yang akran disapa IRGC
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi Negara Israel, dan kami akan melakukannya pada kesempatan dan waktu yang kami tentukan," kata Hagari.
Baca juga: Iran Gelar Parade Drone dan Rudal, Teheran Buktikan Sangat Siap Terima Balasan Israel
Sebagai informasi konflik antara Iran dan Israel pertama kali pecah usai Korps Angkatan Laut IRGC Iran kehilangan tujuh pasukan elitnya, akibat serangan udara yang dilancarkan jet tempur F-35 milik militer Israel ke Konsulat Iran di Damaskus.
Israel berdalih serangan terhadap Damaskus tidak menargetkan gedung kedutaan Iran, melainkan bangunan di dekatnya yang berfungsi sebagai markas militer Garda Revolusi.
Namun Iran menilai serangan mematikan itu telah mengganggu kedaulatan negaranya, alasan ini yang membuat IRGC murka hingga mereka nekat meluncurkan ratusan drone dan rudal ke wilayah Tel Aviv.