TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Informasi terbaru sejauh ini soal serangan mendadak rudal Israel ke Iran dini hari tadi, Jumat (19/4/2024).
Serangan terdengar di dua lokasi di Iran, termasuk situs militer di Suriah juga ikut diserang.
- Israel telah melancarkan serangan rudal terhadap sebuah situs di Iran, menurut penyiar ABC News.
- Kantor berita Iran, Fars, melaporkan ledakan di provinsi Isfahan Iran
- Televisi pemerintah melaporkan penerbangan di beberapa kota telah ditangguhkan.
- Ada juga laporan ledakan di Suriah dan Irak.
- Serangan Israel ini sebagai balasan atas militer Iran yang menembakkan serangkaian drone dan rudal ke Israel pekan lalu.
- Setelah sebelumnya Israel menyerang kedutaan Iran di Surianh yang menewaskan 13 orang, termasuk dua jenderal Korps Garda Revolusi Islam Iran.
- Eskalasi ini terjadi lebih dari enam bulan setelah perang dahsyat Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 34.000 orang, dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya spiral kekerasan di wilayah tersebut.
Dampak dari serangan udara Israel ke Iran dini hari tadi:
1. Kantor berita Iran yakni IRNA melaporkan terjadi juga ledakan di situs-situs yang terkait dengan militer di Suriah
IRNA mengatakan serangkaian ledakan di Suriah menargetkan situs-situs militer.
IRNA mengatakan serangan menyerang bandara militer “Adra” dan “Al-Thala” serta batalion radar yang terletak di antara kota “Adra” dan desa “Qarfa” di Suriah selatan.
Sementara itu di Irak, ledakan dilaporkan terjadi di daerah al-Imam di Babel.
2. Sirene peringatan diaktifkan di Israel utara
Militer Israel mengatakan sirene peringatan telah diaktifkan di Israel utara tulis Al Jazeera.
3. Iran mengaktifkan pertahanan udara di tengah laporan serangan Israel
Kantor berita milik pemerintah Iran mengatakan Iran telah menembakkan sistem pertahanan udara di beberapa provinsi.
Sementara itu, juru bicara badan antariksa Iran seperti dikutip di Al Jazeera Arab, mengatakansejumlah drone kecil telah ditembak jatuh.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
4. Iran menangguhkan penerbangan di beberapa wilayah negara itu
Iran telah menangguhkan penerbangan di beberapa wilayah termasuk di bandara Teheran, Isfahan dan Shiraz, menurut Perusahaan Navigasi Udara dan Bandara Iran.
Demikian direktur hubungan masyarakat Iran untuk sebuah perusahaan bandara mengumumkan dalam sebuah wawancara dengan Mehr TV yang dikelola pemerintah. .
5. Ledakan di Iran
Beberapa saat setelah Israel luncurkan rudalnya, terdengar ledakan keras di barat laut kota Isfahan di Iran yang terletak dekat bandara, demikian laporan kantor berita Iran dikutip dari CNN.
Ledakan tepatnya di kota Ghahjaworstan di Iran, yang terletak di barat laut kota Isfahan, menurut berita FARS Iran, mengutip sumber-sumber lokal.
“Kota Ghahjaworstan terletak di dekat Bandara Isfahan dan pangkalan perburuan kedelapan Angkatan Udara,” kata berita FARS.
Ancaman Iran
Sementara itu, kantor berita Iran IRNA mengatakan Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber telah menggarisbawahi bahwa Republik Islam tidak menginginkan eskalasi namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, Iran akan memberikan respons yang keras.
Pejabat Iran membuat pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Suriah Hussein Arnous pada hari Kamis di tengah ancaman Israel untuk menyerang Iran sebagai tanggapan atas serangan akhir pekan oleh Republik Islam terhadap sasaran militer rezim tersebut untuk menghukum negara tersebut atas serangan udara tanggal 1 April di Suriah. Konsulat Iran di Suriah.
Mokhber mengatakan bahwa serangan terhadap misi diplomatik Iran menunjukkan keputusasaan rezim jahat dalam menghadapi perlawanan Palestina dan kelompok perlawanan lainnya.
“Kami tidak mencari ketegangan, namun kami akan memberikan respons keras jika rezim Zionis melakukan kesalahan lagi”, kata Wakil Presiden tersebut.
Perdana Menteri Suriah memuji operasi pembalasan Iran sebagai respons yang menghancurkan terhadap rezim tersebut, dan mengatakan bahwa tindakan berani tersebut mempertanyakan dan menantang keberadaan rezim Zionis, kredibilitasnya, serta para pendukungnya.
Arnous juga mengatakan bahwa tentara Suriah dalam kesiapan penuh untuk mendukung front perlawanan dan memberikan respon yang keras terhadap kemungkinan tindakan agresi rezim Zionis.