Isfahan juga merupakan rumah bagi situs-situs yang terkait dengan program nuklir Iran, termasuk situs pengayaan bawah tanah Natanz, yang telah berulang kali menjadi sasaran dugaan serangan sabotase Israel.
Televisi pemerintah menggambarkan semua situs atom di wilayah tersebut “sepenuhnya aman”.
Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional, juga mengatakan “tidak ada kerusakan pada situs nuklir Iran” setelah insiden tersebut.
Jenderal Siavosh Mihandoost, seorang komandan militer setempat, juga mengatakan kepada TV pemerintah bahwa insiden tersebut “tidak menimbulkan kerusakan” di sekitar Isfahan.
Ben-Gvir: Lemah!
Baca juga: Video Serangan Israel Tepat di Hari Ulang Tahun Pemimpin Iran, Tak Ada Serangan yang Berhasil
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir dalam postingannya di X menuliskan "Lemah!".
Belum jelas kata-kata tersebut ditujukan untuk siapa, namun postingan Ben-Gvir muncul setelah adanya laporan serangan di Iran.
Mengutip Times of Israel, tak lama setelah postingan tersebut muncul, media pemerintah Iran menyebut Ben-Gvir telah mengejek negaranya sendiri.
"Pemerintah Israel sedang mengejek diri mereka sendiri!" tulis media semi-resmi Iran, Tasnim melalui X.
Insiden hari Jumat di Iran telah memicu kekhawatiran mengenai eskalasi konflik yang kembali terjadi di kawasan Timur Tengah.
Baca juga: Mata Uang Digital Berguguran Terdampak Rentetan Serangan Israel ke Kota-kota Iran
Yang mana telah terjadi serangan oleh pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran terhadap kapal-kapal yang terkait dengan perang di Gaza.
Pusat Operasi Perdagangan Maritim Inggris memperingatkan kapal-kapal di wilayah tersebut bahwa mereka mungkin melihat peningkatan aktivitas drone di langit.
"Saat ini tidak ada indikasi kapal komersial menjadi sasaran," tulisnya.
Media pemerintah Iran berusaha untuk meremehkan insiden serangan drone tersebut dan menayangkan cuplikan pagi di Isfahan yang damai.
"Selama Iran terus menyangkal serangan tersebut dan mengalihkan perhatian dari serangan tersebut dan tidak ada serangan lebih lanjut yang terlihat, masih ada ruang bagi kedua belah pihak untuk menurunkan tingkat eskalasi untuk saat ini," kata Direktur Timur Tengah dan Utara, Sanam Vakil, dikutip dari AP.
(Tribunnews.com/Whiesa)