TRIBUNNEWS.COM - Spekulasi mengenai bagaimana Israel akan menanggapi serangan Iran pada akhir pekan kemarin ramai dibicarakan.
Meski Israel-Iran bersitegang selama puluhan tahun, serangan langsung antara kedua pihak di kawasan itu belum pernah terjadi.
Kebanyakan, keduanya menyerang lewat proksi-proksi di kawasan atau melalui operasi intelijen yang dilakukan Israel.
Padahal, jika diamati, Israel selama ini tidak segan-segan menyerang wilayah musuh.
Israel terbilang garang saat menggempur Lebanon dan Suriah, tapi Tel Aviv terlihat hati-hati ketika melancarkan serangan ke Iran.
Salvo drone dan rudal ke Tel Aviv pada Sabtu (13/4/2024) kemarin merupakan serangan balasan Iran atas pengeboman terhadap gedung Konsulatnya di Damaskus, Suriah awal April kemarin.
Serangan 1 April itu dilaporkan menewaskan beberapa anggota Korps Garda Revolusi Islam, Al Jazeera melaporkan.
Komunitas internasional telah berulang kali mengeluarkan pernyataan yang mendesak Israel untuk menahan diri dan tidak menanggapi pembalasan Iran.
Mereka juga memperingatkan akan meningkatnya konflik di kawasan.
Pendekatan ini sangat berbeda dengan pesan dari Barat mengenai serangan Israel di Gaza.
Baca juga: Media Iran: Situasi Isfahan Tenang-Aman usai Diserang Israel, Kehidupan Masyarakat Kembali Normal
300 Drone cuma dibalas 3 drone dan semua dicegat
Di sisi lain, serangan Israel terhadap Iran pada Jumat (19/4/2024) pagi, mendapat respons menggelitik dari televisi pemerintah Iran.
Media Iran tentu saja meremehkan insiden ini.
Menurut TV pemerintah, tiga benda terbang berukuran kecil tak dikenal dicegat di dekat Kota Isfahan sekitar pukul 04.00 waktu setempat.