News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Naik Darah Lihat Arab Diam Saat Israel Koleksi Kuburan Massal di Gaza, Serangan Diperluas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petempur milisi Houthi dengan latar belakang bendera Yaman berpatroli di Laut Merah. Yaman memperluas blokade jalur perairan tidak hanya di Laut Merah tetap juga ke Laut Arab dan Samudera Hindia.

Houthi Naik Darah Lihat Arab Diam Saat Israel Koleksi Kuburan Massal di Gaza, Serangan Bakal Diperluas Lagi

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Yaman yang berpusat di Sanaa dan terafiliasi gerakan Houthi menuding sikap diam negara-negara Arab menjadi satu di antara penyebab bertambahnya koleksi kuburan massal Israel di Gaza.

Atas hal itu, Angkatan bersenjata Yaman menyatakan siap memperluas operasi militer mereka terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel tidak hanya di Laut Merah tetapi juga melebar ke Laut Arab dan Samudera Hindia.

Pernyataan ini menyusul ditemukannya kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Gaza.

Baca juga: Yaman Ledek Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke Jalan yang Benar

Kuburan massal ini menjadi koleksi kesekian Israel dari agresi militer mereka di Gaza yang sudah berlangsung selama enam bulan terakhir.

Kuburan massal seperti di RS Al-Nasser ini sebelumnya juga ditemukan kompleks medis Al-Shifa di Khan Yunis, Gaza Selatan.

“Selama tujuh bulan berturut-turut, kejahatan genosida musuh Israel terus berlanjut, yang terbaru adalah pembantaian brutal di Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis,” kata angkatan bersenjata melalui pernyataan di saluran Al-Masirah Yaman.

Pernyataan itu melanjutkan, “kejahatan genosida yang dihadapi rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki mencerminkan tingkat kebencian dan kejahatan Zionis yang tak tertandingi.”

Pernyataan Yaman menyerukan untuk “meningkatkan operasi mereka di Laut Merah,” dan menambahkan bahwa Sanaa terus memberikan dukungan penuhnya kepada rakyat Gaza.

Baca juga: Mesir Kutuk Israel, Serukan Penyelidikan Internasional Soal Kuburan Massal di Khan Yunis

Setidaknya sekitar 50 mayat berhasil ditemukan terkubur di kompleks Rumah Sakit al-Nasser di Jalur Gaza sejak penggalian yang dilakukan pada akhir pekan hingga Senin pagi. (Al Arabiya)

Salahkan Barat dan Sikap Diam Negara Arab

Dilaporkan pada Minggu (21/4/2024), lebih dari 200 mayat ditemukan di dua kuburan massal yang terletak di Kompleks Medis Nasser Khan Yunis.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengumumkan bahwa sekitar 700 korban diperkirakan ditimbun di lokasi kuburan massal di lokasi itu.

“Kami menemukan mayat tanpa kepala dan tubuh tanpa kulit di Kompleks Nasser, dan beberapa di antaranya organnya dicuri,” kata kantor media.

Baca juga: Agresi Israel di RS Al-Nasser: Jasad Korban Menguap Jadi Abu, IDF Disebut Pakai Senjata Pemusnah 

“Pendudukan mengeksekusi puluhan pengungsi, terluka, sakit, dan staf medis,” tambah laporan itu.

Pernyataan Yaman mengatakan, Barat harus disalahkan atas kejahatan yang terus berlanjut di Gaza.

Selain itu, Houthi juga menggarisbawahi sikap diam negara-negara Arab atas pembantaian yang terus menerus terjadi di Gaza.

“Jika bukan karena dukungan AS dan Barat, sikap diam Arab yang memalukan, dan ketidakberdayaan PBB, kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina tidak akan terjadi,” kata mereka.

Baca juga: Yaman Ledek Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke Jalan yang Benar

Sebuah kapal rudal angkatan laut Israel berpatroli di Laut Merah di lepas pantai kota pelabuhan Eliat di selatan Israel pada 26 Desember 2023. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Barisan Sekutu Mundur dari Laut Merah

Angkatan bersenjata Yaman mengklaim telah mengalahkan kekuatan yang mereka anggap musuh Palestina.

Sebelumnya pada bulan April, serangan Yaman menyebabkan mundurnya fregat FREMM kelas Aquitaine Prancis, Alsace, dari Laut Merah setelah kapal tersebut kehabisan amunisi.

“Kami tidak memperkirakan tingkat ancaman sebesar ini. Terjadilah kekerasan tanpa hambatan yang cukup mengejutkan dan sangat signifikan. [Orang Yaman] tidak ragu-ragu menggunakan drone yang terbang di permukaan air, meledakkannya di kapal komersial, dan menembakkan rudal balistik,” kata komandan kapal, Jerome Henry.

Sebelumnya pada bulan April, drone angkatan bersenjata Yaman mengumumkan penargetan dua kapal Israel, MSC Darwin dan MSC Gina, serta dua kapal AS, Maersk Yorktown dan sebuah kapal perang, di Teluk Aden.

“Angkatan bersenjata Yaman terus menjalankan tugas agama, moral, dan kemanusiaan mereka terhadap rakyat Palestina yang tertindas dan membela Yaman,” bunyi pernyataan itu. 

(oln/memo/*)
 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini