TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Media Israel JPost, Kamis (25/4/2024) hari ini, kembali mengeluarkan informasi propaganda bahwa Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, keluar dari tempat persembunyiannya di sebuah terowongan Gaza.
JPost mengutip sumber senior di Hamas yang dipublikasikan juga Al-Araby Al-Jadeed pada Rabu.
Yahya Sinwar disebut-sebut paling bertanggungjawab dan menjalankan gerakan perlawanan di Gaza Palestina saat ini.
Israel juga menuduh Yahya Sinwar sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penahanan sejumlah sandera Israel di dalam terowongan.
“Gambaran Sinwar di jalan-jalan Gaza, sementara para sandera mendekam di ruang bawah tanah adalah gambaran kegagalan Israel,” kata The Hostage and Missing Families Forum.
Israel menjuluki Yahya Sinwar si penjagal dari Gaza karena dituduh kejam terhadap zionis.
Siapa Yahya Sinwar?
Ribuan tentara Israel mengerahkan drone, penyadap elektronik, hingga informan manusia demi mencari keberadaan Yahya Sinwar.
Yahya Sinwar yang memiliki rambut seputih salju dan alis hitam merupakan pemimpin sayap politik Hamas di Gaza.
Dia adalah salah satu orang yang paling dicari-cari oleh Israel.
Yahya bersama sejumlah orang lainnya dianggap bertanggung jawab atas serangan pada 7 Oktober di wilayah selatan Israel, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan lebih dari 200 orang diculik.
“Yahya Sinwar adalah komandannya dan dia akan habis,” kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari pada awal Oktober.
“Serangan keji ini diputuskan oleh Yahya Sinwar,” kata Kepala Staf IDF Herzi Halexi.
Israel sebut Sinwar adalah orang kedua setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang kini bermukim di Qatar.