Namun Jerman akan melanjutkan kerja sama dengan badan tersebut, seperti yang telah dilakukan beberapa negara lain.
Pernyataan Jerman juga menyatakan kalau badan PBB tersebut terus memainkan “peran penting dan saat ini sangat diperlukan” dalam mengatasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
"Dan bahwa organisasi internasional lainnya yang bekerja di Gaza juga bergantung pada infrastruktur UNRWA yang ada," kata pernyataan pihak Jerman.
Jerman juga percaya bahwa “mengingat bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza, maka sangatlah penting untuk memberikan dukungan kepada berbagai badan PBB yang bekerja di Gaza."
Oleh karena itu, Jerman yakin, pencairan dana kembali UNRWA harus segera dilaksanakan sebelum lembaga itu benar-benar tidak memiliki dana apapun sehingga semua program amal dan pendidikan di Gaza terhenti.
Pengumuman Jerman ini muncul di tengah laporan yang diterbitkan beberapa hari lalu oleh Catherine Colonna, mantan Menteri Luar Negeri Prancis, yang ditunjuk oleh PBB untuk menyelidiki operasi UNRWA.
Colonna mengunjungi negara pendudukan sekitar sebulan yang lalu, dan bertemu dengan pejabat senior pemerintah dan militer untuk mendapatkan gambaran umum tentang tuduhan terhadap organisasi tersebut.
Namun, laporan Colonna menyatakan bahwa Israel tidak memberikan bukti yang kredibel bahwa banyak relawan UNRWA adalah anggota Hamas.
Pengakuan Kegagalan
Dalam konteks ini, sumber Israel yang terlibat dalam upaya diplomatik pendudukan untuk menghentikan pendanaan UNRWA mengatakan kepada Haaretz kalau kegagalan Israel tersebut bukan di bidang hubungan masyarakat dan komunikasi, melainkan berasal dari kurangnya alternatif yang meyakinkan selain UNRWA.
Sumber tersebut mengklaim, Israel mampu menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas UNRWA di antara negara sekutu mereka di seluruh dunia, namun tidak memberikan alternatif yang sesuai sebagai pengganti perang dan fungsi badan tersebut.
Sementara itu, seorang diplomat dari salah satu negara Eropa yang memperbarui pendanaannya untuk UNRWA mengatakan kepada Haaretz bahwa keputusan pemerintahnya untuk melakukan hal tersebut disebabkan oleh dua alasan.
Diplomat tersebut menjelaskan bahwa “bukti yang diberikan oleh Israel tidak meyakinkan,” dan bahwa “tidak cukup terbukti bahwa ini adalah fenomena yang tersebar luas.”
Diplomat yang sama menambahkan bahwa ketika situasi kemanusiaan di Gaza memburuk dalam beberapa bulan terakhir, menjadi jelas bahwa tidak ada alternatif lain selain UNRWA.
Ia kemudian menambahkan, "Jika ada satu alternatif, kami bersedia mempertimbangkannya."