TRIBUNNEWS.COM - China akan menjadi tuan rumah perundingan persatuan Palestina antara Hamas dan saingannya, Fatah.
Hal ini disampaikan oleh seorang diplomat yang berbasis di Beijing kepada kantor berita Reuters.
Seorang pejabat Fatah mengatakan, delegasi yang dipimpin oleh pejabat senior kelompok itu, Azzam al-Ahmed, telah berangkat ke China.
Seorang pejabat Hamas juga mengungkapkan, tim faksi untuk perundingan, yang dipimpin oleh pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, terbang ke China pada Jumat (26/4/2024) malam.
Ini menjadi kunjungan pertama delegasi Hamas ke China sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
“Kami mendukung penguatan Otoritas Nasional Palestina dan mendukung semua faksi Palestina dalam mencapai rekonsiliasi dan meningkatkan solidaritas melalui dialog dan konsultasi,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, Jumat, dilansir Al Jazeera.
Sebagai Upaya Rekonsiliasi
Diplomat yang bermarkas di Beijing, yang telah diberitahu mengenai masalah ini, mengatakan perundingan tersebut bertujuan untuk mendukung upaya rekonsiliasi kedua kelompok Palestina yang bertikai.
Perundingan persatuan Palestina antara Hamas dan Fatah, menjadi sebuah upaya penting China dalam diplomasi di tengah perang di Jalur Gaza.
Dikutip dari Arab News, kedua faksi Palestina yang bersaing tersebut telah gagal untuk menyelesaikan perselisihan politik mereka sejak pejuang Hamas mengusir Fatah dari Gaza dalam perang singkat pada tahun 2007.
Amerika Serikat (AS) mewaspadai langkah-langkah untuk mendamaikan kedua kelompok tersebut, karena mereka mendukung PA, tetapi telah melarang Hamas sebagai teroris.
Adapun China akhir-akhir ini menunjukkan peningkatan pengaruh diplomatik di Timur Tengah, di mana Tiongkok mempunyai hubungan yang kuat dengan negara-negara Arab dan Iran.
Baca juga: Didesak 18 Negara, Hamas: Suruh Israel Berhenti Perang, Baru Sandera Bisa Dibebaskan
Tahun lalu, Beijing menjadi perantara kesepakatan perdamaian terobosan antara musuh lama Arab Saudi dan Iran.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan dia berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping dan pejabat lainnya di Beijing pada hari Jumat tentang bagaimana Tiongkok dapat memainkan peran konstruktif dalam krisis global, termasuk Timur Tengah.
Para pejabat China telah meningkatkan advokasi bagi Palestina di forum internasional dalam beberapa bulan terakhir.