News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Tembakkan 3 Rudal Balistik Anti-kapal di Lepas Pantai Yaman, Targetkan Kapal AS?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal perusak USS Laboon milik AS menjadi sasaran serangan Houthi Yaman di laut Merah, Senin (15/1/2024). Badan Keamanan Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan serangan Houthi terjadi di barat daya pelabuhan Mokha di Yaman.

Yunani memasok kapal fregat ke misi Uni Eropa (UE), yang disebut Aspides.

Fregat itu diluncurkan pada bulan Februari untuk menggagalkan serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.

Sebelumnya pada hari Jumat (25/4/2024), Komando Pusat AS mengatakan bahwa pasukan koalisi telah menghancurkan dua drone di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi setelah kelompok tersebut meluncurkan rudal balistik ke Teluk Aden.

Serangan rudal yang diluncurkan pada hari Kamis menargetkan, namun tidak mengenai, kapal kargo MSC DARWIN VI berbendera Liberia, menurut Pusat Informasi Maritim Gabungan.

Kelompok Houthi mengklaim serangan itu dan menuduh kapal itu milik Israel.

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar pantai Laut Merah Yaman, adalah bagian dari “poros perlawanan” yang terdiri dari sekutu dan proksi Iran yang menargetkan Israel atas perangnya melawan Hamas.

Serangan Houthi telah memicu serangan balasan dari Amerika Serikat dan Inggris sejak bulan Januari.

Houthi tembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik militer AS

Dalam perkembangan lain, Houthi Yaman mengklaim menembak jatuh drone MQ-9 Reaper milik militer AS lainnya pada Sabtu (27/4/2024) .

Kelompok Houthi mengatakan mereka menembak jatuh Predator dengan rudal darat ke udara, bagian dari serangkaian serangan baru minggu ini yang dilakukan.

Baru-baru ini mereka juga merilis video yang terkait dengan bagian-bagian pesawat tak berawak tersebut.

Para pejabat di Pentagon, Komando Pusat AS dan Angkatan Udara AS tidak segera membalas permintaan komentar pada hari Sabtu (27/4/2024) atas rekaman Houthi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini