TRIBUNNEWS.COM - Kabar memprihatinkan kembali terjadi dalam aksi manusiawi untuk warga Gaza.
Bantuan yang awalnya ditujukan untuk para warga terdampak konflik Palestina vs Israel itu terhalang.
Kali ini, penghalangnya bukan tentara IDF, seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Namun dilakukan oleh para penduduk ekstremis Israel.
Mengutip dari The National News, kabar itu dituduhkan oleh Amman.
Amman menyebut, Pemerintahan PM Benjamin Netanyahu gagal melindungi truk-truk yang membawa bantuan untuk warga Gaza.
Yordania juga mengatakan, dua konvoi bantuan yang menuju Gaza diserang oleh ekstremis Israel pada Rabu (2/5/2024).
Kementerian Luar Negeri Yordania mengutuk keras serangan terhadap konvoi bantuan yang berangkat dari Yordania pada Selasa (1/5/2024).
Kedua konvoi tersebut, sedang menuju ke penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza ketika mereka diserang, katanya.
Salah satu konvoi awalnya menuju penyeberangan Beit Hanoun, yang juga dikenal sebagai penyeberangan Erez, namun telah dialihkan.
“Kementerian menganggap kegagalan pemerintah Israel dalam melindungi dua konvoi bantuan, dan membiarkan mereka diserang, sebagai pelanggaran brutal terhadap kewajiban hukumnya, sebagai kekuatan pendudukan dan kewajibannya untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri.
Baca juga: 7 Bulan Perang di Gaza, Hamas Masih Kuasai Medan Tempur, Israel Terus Dibayangi Kegagalan
Pernyataan Yordania tidak memberikan rincian bagaimana atau di mana konvoi tersebut diserang.
Honenu, sebuah lembaga bantuan hukum Israel, mengatakan empat pria telah menghalangi truk bantuan menuju Gaza ketika mereka lewat di dekat pemukiman Ma'ale Adumim di Tepi Barat yang diduduki, dan kemudian ditahan oleh polisi Israel.
Media Israel melaporkan, organisasi sayap kanan Tzav 9, yang menentang pengiriman bantuan ke Gaza sementara masih ada sandera yang ditahan di daerah kantong tersebut, telah mengorganisir demonstrasi untuk memblokir konvoi pada Selasa malam.