TRIBUNNEWS,COM - Iran secara blak-blakan menyebut negara Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara penghalang bagi kemerdekaan Palestina dari Israel dan keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saied Iravani, pada hari Rabu (1/5/2024) ketika ia menyampaikan pidato di pertemuan Majelis Umum PBB tentang "Penggunaan Hak Veto" oleh AS.
Pertemuan tersebut diadakan hampir dua minggu setelah AS menggunakan hak veto dalam resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan memberikan keanggotaan penuh kepada Palestina di badan dunia tersebut.
Iravani juga mengatakan bahwa veto Amerika Serikat tersebut akan terus-menerus melanjutkan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina selama beberapa dekade terakhir.
Berikut adalah teks lengkap pidato utusan Iran tersebut pada pertemuan Rabu.
Tuan Presiden (ditujukan ke Dennis Francis selaku Presiden Majelis Umum PBB),
Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas penyelenggaraan pertemuan ini oleh Anda.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Aljazair atas upaya yang telah dilakukan untuk mendukung Palestina di Dewan Keamanan dan atas usulan resolusi yang diajukan kepada Dewan Keamanan, yang merekomendasikan pengesahan keanggotaan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Penghargaan yang tulus juga diberikan kepada anggota-anggota Dewan yang telah menunjukkan solidaritas dengan perjuangan Palestina dengan memberikan suara mendukung keanggotaan penuh Palestina.
Tuan Presiden,
Republik Islam Iran mendukung permintaan Palestina untuk keanggotaan penuh. Kami percaya bahwa pengakuan Palestina sebagai anggota penuh PBB menandai momen penting dalam mengatasi ketidakadilan sejarah yang dialami oleh rakyat Palestina. Namun, kami sangat menyesalkan tindakan tidak bertanggung jawab lainnya oleh Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan, yang menggunakan hak veto untuk menghalangi hak yang sah bagi rakyat Palestina.
Baca juga: Bikin Aksi Balasan, Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel di Sepanjang Perbatasan Palestina
Veto memalukan ini sekali lagi menunjukkan bahwa Amerika Serikat tetap menjadi satu-satunya penghalang dalam mewujudkan aspirasi mulia rakyat Palestina untuk keanggotaan penuh. Veto ini juga dilakukan melawan kehendak kolektif masyarakat internasional.
Sayang sekali bahwa Amerika Serikat dengan terang-terangan menantang kelayakan Palestina untuk menjadi anggota PBB dan mengisyaratkan bahwa masih ada pertanyaan apakah Palestina adalah pencinta perdamaian; ini adalah argumen yang sangat tidak masuk akal.
Amerika Serikat, sebagai pendukung teguh rezim pendudukan, adalah penyebab utama kegagalan PBB, terutama dalam Dewan Keamanan, dalam mempertahankan hak-hak sah rakyat Palestina.